Perkuat Pertahanan Turki, NATO Siap Kirim Jet Tempur
A
A
A
BRUSSELS - NATO mengaku akan membantu memperkuat pertahan Turki, khususnya di bidang pertahanan udara. Keterangan tersebut disampaikan oleh Sekertaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
"Negara-negara NATO sedang bersiap untuk mengirimkan pesawat dan kapal komando ke Turki dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara tersebut," kata Stoltenberg seperti dilansir Trend pada Rabu (2/12).
Menurut Stolenbeg, negara-negara anggota NATO yang akan mengirimkan pesawat dan kapal komando ke Turki antara lain Denmark, Inggris, Jeman dan Spanyol. Dimana, Inggris akan mengirimkan pesawat yang akan ditempatkan di pangkalan udara Incirlik, Denmark dan Jerman akan menaruh kapal komando dipangkalan udara NATO di laut Mediterania, sedangkan Spanyol akan mengirimkan pesawat ke selatan Turki.
Sementara itu, ketika disinggung apakah rencana pengiriman kapal dan pesawat ini ada kaitannya dengan insiden Su-24. Stolenberg mengatakan tidak ada kaitannya langsung, karena rencana ini sudah ada jauh hari sebelum insiden tersebut terjadi.
"Ini adalah sesuatu yang kita rencanakan jauh sebelum insiden tersebut dan terpisah dari insiden itu. Saya pikir fokus sekarang harus pada bagaimana kita dapat meredakan ketegangan, dan membuat mekanisme agar insiden semacam itu tidak terjadi," sambungnya.
"Negara-negara NATO sedang bersiap untuk mengirimkan pesawat dan kapal komando ke Turki dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara tersebut," kata Stoltenberg seperti dilansir Trend pada Rabu (2/12).
Menurut Stolenbeg, negara-negara anggota NATO yang akan mengirimkan pesawat dan kapal komando ke Turki antara lain Denmark, Inggris, Jeman dan Spanyol. Dimana, Inggris akan mengirimkan pesawat yang akan ditempatkan di pangkalan udara Incirlik, Denmark dan Jerman akan menaruh kapal komando dipangkalan udara NATO di laut Mediterania, sedangkan Spanyol akan mengirimkan pesawat ke selatan Turki.
Sementara itu, ketika disinggung apakah rencana pengiriman kapal dan pesawat ini ada kaitannya dengan insiden Su-24. Stolenberg mengatakan tidak ada kaitannya langsung, karena rencana ini sudah ada jauh hari sebelum insiden tersebut terjadi.
"Ini adalah sesuatu yang kita rencanakan jauh sebelum insiden tersebut dan terpisah dari insiden itu. Saya pikir fokus sekarang harus pada bagaimana kita dapat meredakan ketegangan, dan membuat mekanisme agar insiden semacam itu tidak terjadi," sambungnya.
(esn)