AS Bantah Terlibat Insiden Su-24
A
A
A
WASHINGTON - Dua pejabat Amerika Serikat (AS) membantah tudingan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyatakan AS telah membocorkan jalur penerbangan dan waktu yang tepat untuk menembak pesawat tempur Su-24 kepada Turki. Menurut kedua pejabat tadi, Rusia tidak memberitahukan rencana penerbangan pesawat naas tersebut.
Dikatakan kedua pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, Rusia tidak memberikan rincian operasional mereka seperti yang dikatakan oleh Putin. Selain itu, komunikasi antara Rusia dan AS sendiri, baik itu sebelum atau pun sesudah insiden tersebut terjadi tidaklah jelas, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (28/11/2015).
Sebelumnya, Putin menuding AS terlibat dalam penembakkan pesawat jet pembom Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 Turki. Pasalnya, Rusia telah memberitahukan kepada AS tentang kapan dan di mana pesawat nahas itu akan beroperasi. (Baca juga: Turki Tembak Jatuh Jet Su-24 Rusia, Putin: AS Terlibat!)
Insiden ditembak jatuhnya jet tempur Rusia di wilayah perbatasan Suriah-Turki memperburuk prospek proses perdamaian Suriah. Padahal sebelumnya, sejumlah negara yang terlibat merasa optimis dapat mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama hampir lima tahun itu.
Dikatakan kedua pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, Rusia tidak memberikan rincian operasional mereka seperti yang dikatakan oleh Putin. Selain itu, komunikasi antara Rusia dan AS sendiri, baik itu sebelum atau pun sesudah insiden tersebut terjadi tidaklah jelas, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (28/11/2015).
Sebelumnya, Putin menuding AS terlibat dalam penembakkan pesawat jet pembom Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 Turki. Pasalnya, Rusia telah memberitahukan kepada AS tentang kapan dan di mana pesawat nahas itu akan beroperasi. (Baca juga: Turki Tembak Jatuh Jet Su-24 Rusia, Putin: AS Terlibat!)
Insiden ditembak jatuhnya jet tempur Rusia di wilayah perbatasan Suriah-Turki memperburuk prospek proses perdamaian Suriah. Padahal sebelumnya, sejumlah negara yang terlibat merasa optimis dapat mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama hampir lima tahun itu.
(ian)