Presiden Mali Umumkan Keadaan Darurat
A
A
A
BAMAKO - Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita mengumumkan negaranya berada dalam keadaan darurat hingga 10 hari ke depan. Pengumuman ini dilakukan menyusul serangan terhadap sebuah hotel oleh kelompok militan Islam yang menewaskan 19 orang, seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (21/11/2015).
Seperti diketahui dua orang ekstrimis anggota kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, al-Murabitoun, menyerang hotel Radisson Blu Hotel dan menyandera 130 orang di dalamnya.
Aksi penyanderaan itu baru berakhir setelah pasukan keamanan Mali, dibantu oleh Amerika Serikat (AS) dan pasukan khusus Prancis, melakukan operasi militer bersama untuk membebaskan para sandera.
Sejumlah warga asing turut menjadi korban aksi penyerangan tersebut. Tiga warga negara China, seorang warga Amerika Serikat dan seorang anggota parlemen asal Belgia dikabarkan berada dalam daftar korban tewas. Sedangkan tiga warga Inggris dikabarkan berhasil selamat.
Seperti diketahui dua orang ekstrimis anggota kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, al-Murabitoun, menyerang hotel Radisson Blu Hotel dan menyandera 130 orang di dalamnya.
Aksi penyanderaan itu baru berakhir setelah pasukan keamanan Mali, dibantu oleh Amerika Serikat (AS) dan pasukan khusus Prancis, melakukan operasi militer bersama untuk membebaskan para sandera.
Sejumlah warga asing turut menjadi korban aksi penyerangan tersebut. Tiga warga negara China, seorang warga Amerika Serikat dan seorang anggota parlemen asal Belgia dikabarkan berada dalam daftar korban tewas. Sedangkan tiga warga Inggris dikabarkan berhasil selamat.
(ian)