Militer Mali Masuki Hotel, Baku Tembak Pecah
A
A
A
BAMAKO - Baku tembak antara militer Mali dan kelompok bersenjata pecah ketika personel militer Mali mulai memasuki hotel Rossinda. Menurut saksi mata, baku tembak pecah ketika militer Mali memasuki lantai tujuh, lantai dimana kelompok bersenjata itu bersembunyi.
Sejumlah saksi mata, yang sempat menjadi sandera kelompok bersenjata itu menuturkan, militer Mali menyisir setiap lantai dari salah satu hotel mewah di Mali tersebut. Dalam serbuan pertama, militer Mali setidaknya berhasil membebaskan 80 orang sandera.
Pernyataan saksi mata ini dibenarkan oleh sumber keamanan setempat. Dimana, menurut pihak keamanan Mali, pihaknya menyisir setiap lantai untuk menemukan dan melumpuhkan kelompok bersenjata dan menyelamatkan para sandera.
"Pasukan keamanan mulai beroperasi di dalam dan menyisir setiap lantai, sedikit demi sedikit dan membebaskan sandera yang berada di kamar mereka. Masih ada puluhan hingga ratusan orang di dalam hotel," ucap pihak kemanan Mali, seperti dilansir Reuters pada Jumat (20/11).
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya angkat bicara mengenai keterlibatan mereka dalam operasi pembebasan sandera di hotel tersebut. AS menuturkan, mereka setidaknya menerjunkan 25 personel mereka yang berada di Mali untuk membantu mengevakuasi para sandera.
Keterlibatan AS sendiri dalam operasi itu didasari pada munculnya laporan yang mengatakan bahwa ada sejumlah warga AS yang menjadi sandera kelompok bersenjata yang diduga kelompok sempalan al-Qaeda tersebut.
Sejumlah saksi mata, yang sempat menjadi sandera kelompok bersenjata itu menuturkan, militer Mali menyisir setiap lantai dari salah satu hotel mewah di Mali tersebut. Dalam serbuan pertama, militer Mali setidaknya berhasil membebaskan 80 orang sandera.
Pernyataan saksi mata ini dibenarkan oleh sumber keamanan setempat. Dimana, menurut pihak keamanan Mali, pihaknya menyisir setiap lantai untuk menemukan dan melumpuhkan kelompok bersenjata dan menyelamatkan para sandera.
"Pasukan keamanan mulai beroperasi di dalam dan menyisir setiap lantai, sedikit demi sedikit dan membebaskan sandera yang berada di kamar mereka. Masih ada puluhan hingga ratusan orang di dalam hotel," ucap pihak kemanan Mali, seperti dilansir Reuters pada Jumat (20/11).
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya angkat bicara mengenai keterlibatan mereka dalam operasi pembebasan sandera di hotel tersebut. AS menuturkan, mereka setidaknya menerjunkan 25 personel mereka yang berada di Mali untuk membantu mengevakuasi para sandera.
Keterlibatan AS sendiri dalam operasi itu didasari pada munculnya laporan yang mengatakan bahwa ada sejumlah warga AS yang menjadi sandera kelompok bersenjata yang diduga kelompok sempalan al-Qaeda tersebut.
(esn)