Tak Ada Korban WNI dalam Teror Mengerikan di Paris
A
A
A
JAKARTA - Tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban dalam rentetan teror mengerikan di Paris, Prancis yang menewaskan ratusan orang. Meski demikian, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris minta semua WNI di sana waspada.
"Meyusul serangan bersenjata yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Paris, Prancis, Jumat 13 Novermber 2015, menjelang tengah malam. KBRI Paris kembali meminta WNI yang menetap atau yang sedang berada di Prancis, khusunya di Paris dan sekitarnya, untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berada di tempat umum dan keramaian," bunyi pernyataan tertulis KBRI Paris yang diterima Sindonews pada Sabtu (14/11/2015).
"WNI yang berada di wilayah yang berdekatan, di Prancis diharapkan dapat saling memonitor keberadaan dan keamanan bersama. Orang tua agar senantiasa memonitor keberadaan anak-anaknya," sambung imbauan KBRI.
Pihak KBRI Paris juga meminta kepada semua WNI untuk mematuhi ketatapan yang sudah dibuat oleh Pemerintah Prancis. Di mana, Prancis telah menetapkan pemeriksaan ketat kepada semua orang, dan telah menutup sejumlah perbatasan.
"Ketetapan Pemerintah Prancis terkait keadaan darurat, khususnsya penutupan perbatasan, dan kebijakan penanganan situasi lainnya agar dipatuhi dengan seksama demi keamanan bersama," imbuh pihak KBRI.
"Sekiranya terdapat hal-hal yang memerlukan bantuan darurat, WNI dapat menghubungi KBRI Paris melalui telepon +33(0)145030760 (fiked line) dan +33(0)621122109 (mobile) 24 jam."
"Meyusul serangan bersenjata yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Paris, Prancis, Jumat 13 Novermber 2015, menjelang tengah malam. KBRI Paris kembali meminta WNI yang menetap atau yang sedang berada di Prancis, khusunya di Paris dan sekitarnya, untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berada di tempat umum dan keramaian," bunyi pernyataan tertulis KBRI Paris yang diterima Sindonews pada Sabtu (14/11/2015).
"WNI yang berada di wilayah yang berdekatan, di Prancis diharapkan dapat saling memonitor keberadaan dan keamanan bersama. Orang tua agar senantiasa memonitor keberadaan anak-anaknya," sambung imbauan KBRI.
Pihak KBRI Paris juga meminta kepada semua WNI untuk mematuhi ketatapan yang sudah dibuat oleh Pemerintah Prancis. Di mana, Prancis telah menetapkan pemeriksaan ketat kepada semua orang, dan telah menutup sejumlah perbatasan.
"Ketetapan Pemerintah Prancis terkait keadaan darurat, khususnsya penutupan perbatasan, dan kebijakan penanganan situasi lainnya agar dipatuhi dengan seksama demi keamanan bersama," imbuh pihak KBRI.
"Sekiranya terdapat hal-hal yang memerlukan bantuan darurat, WNI dapat menghubungi KBRI Paris melalui telepon +33(0)145030760 (fiked line) dan +33(0)621122109 (mobile) 24 jam."
(mas)