ISIS Dilaporkan Lakukan Genosida di Yazidi
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah lembaga yang berbasis di Amerika Serikat (AS), The Museum Simon-Skjodt Center for the Prevention of Genocide mengeluarkan laporan yang menyatakan kelompok ekstrimis ISIS telah melakukan genosida terhadap masyarakat Yazidi Irak. Laporan itu didasarkan pada wawancara yang secara terperinci mengungkapkan tentang pemerkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan.
"Kejahatan genosida sedang berlangsung terhadap penduduk Yazidi, dimana telah terjadi penculikan dalam jumlah yang besar terhadap wanita dan anak-anak. Mereka telah diperbudak oleh para penculiknya," kata Direktur lembaga itu, Cameron Hudson, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (13/11/2015).
Hudson mengatakan, laporan tersebut disusun setelah lembaga itu melakukan perjalanan ke provinsi Irak utara, Niniwe, pada bulan September lalu. Perjalanan itu dilakukan untuk mengetahui kekejaman yang terjadi di sana, menilai situasi yang terjadi saat ini, dan memahami risiko di masa mendatang pada kelompok minoritas dan warga sipil lainnya.
"Pria, wanita, dan anak-anak yang diculik dan masih ditahan oleh ISIS. Mereka akan terus menjadi korban kejahatan dan kekejaman. Pembebasan mereka harus menjadi prioritas," kata laporan itu.
Sebelumnya, laporan yang sama juga pernah dikeluarkan oleh kantor HAM PBB pada bulan Maret lalu. Dalam laporannya, kantor HAM PBB menyatakan ISIS telah melakukan pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, perbudakan seksual dan menjadikan anak-anak sebagai tentara.
"Kejahatan genosida sedang berlangsung terhadap penduduk Yazidi, dimana telah terjadi penculikan dalam jumlah yang besar terhadap wanita dan anak-anak. Mereka telah diperbudak oleh para penculiknya," kata Direktur lembaga itu, Cameron Hudson, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (13/11/2015).
Hudson mengatakan, laporan tersebut disusun setelah lembaga itu melakukan perjalanan ke provinsi Irak utara, Niniwe, pada bulan September lalu. Perjalanan itu dilakukan untuk mengetahui kekejaman yang terjadi di sana, menilai situasi yang terjadi saat ini, dan memahami risiko di masa mendatang pada kelompok minoritas dan warga sipil lainnya.
"Pria, wanita, dan anak-anak yang diculik dan masih ditahan oleh ISIS. Mereka akan terus menjadi korban kejahatan dan kekejaman. Pembebasan mereka harus menjadi prioritas," kata laporan itu.
Sebelumnya, laporan yang sama juga pernah dikeluarkan oleh kantor HAM PBB pada bulan Maret lalu. Dalam laporannya, kantor HAM PBB menyatakan ISIS telah melakukan pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, perbudakan seksual dan menjadikan anak-anak sebagai tentara.
(ian)