Polandia Masih Buru 'Kereta Hantu' Nazi Pengangkut Emas

Minggu, 08 November 2015 - 17:56 WIB
Polandia Masih Buru Kereta Hantu Nazi Pengangkut Emas
Polandia Masih Buru 'Kereta Hantu' Nazi Pengangkut Emas
A A A
WALBRZYCH - Pemerintah Polandia telah memberikan “lampu hijau” dalam upaya baru memburu “kereta hantu” Nazi yang dilaporkan mengangkut emas dan perhiasan rampasan lain. Tim pemburu kereta Nazi akan mulai melacak lokasi hilangnya kereta itu pada Senin besok (9/11/2015).

Kereta Nazi itu hilang misterius ketika melewati sebuah terowongan bawah tanah menjelang akhir Perang Dunia II.

Lokasi pencarian akan dilakukan di sepanjang rute kereta api antara Kota Wałbrzych dan Wrocław. Ada dua tim independen yang akan bekerja keras untuk menemukan lokasi hilangnya “kereta hantu” Nazi itu.

Tim pertama melibatkan dua orang yang awalnya mengajukan klaim bahwa mereka telah menemukan kereta tersebut, yaitu Piotr Koper dan Andreas Richter.

Pada bulan Agustus 2015 lalu, dua orang itu mengaku telah menemukan potongan “kereta lapis baja” sepanjang 98 meter yang berusia sekitar 70 tahun. Potongan kereta itu ditarik keluara di Wroclaw (sebelumnya bernama Kota Breslau, Jerman). Kereta itu diduga membawa harta emas dan harta berharga lainnya menjelang kedatangan Tentara Merah (Soviet) ke Jerman.

Kedua pria juga mengaku telah mendeteksi itu delapan sampai sembilan meter terowongan bawah tanah yang merupakan jalur kereta api. Namun, mereka minta sepuluh persen dari temuan itu.

Sedangkan tim kedua, seperti dikutip Sputnik, Minggu (8/11/2015) berasal para ahli di Universitas Sains dan Teknologi di Krakow. Juru bicara pemerintah kota setempat, Arkadiusz Grudzien, mengatakan bahwa para ahli akan menggunakan peralatan yang berbeda, termasuk detektor. Tapi, mereka tidak diizinkan untuk menggali atau mengebor tanah.

Wakil Menteri Kebudayaan Polandia, Piotr Zuchowski, sebelumnya menyatakan "99 persen yakin" kereta Nazi yang hilang misterius itu akan ditemukan setelah melihat gambar radar yang disuguhkan Piotr Koper dan Andreas Richter.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4132 seconds (0.1#10.140)