Teraniaya, Warga Muslim Rohingnya Dilarang Ikut Pemilu Myanmar

Jum'at, 06 November 2015 - 16:32 WIB
Teraniaya, Warga Muslim...
Teraniaya, Warga Muslim Rohingnya Dilarang Ikut Pemilu Myanmar
A A A
YANGON - Warga minoritas Muslim Rohingya yang teraniaya di Myanmar dilarang ikut atau memberikan hak suaranya dalam Pemilu bersejarah di negara itu pada 8 November 2015 nanti. Sekjen PBB, Ban Ki-moon menilai pelarangan itu sebagai “penganiyaan” mengerikan.

Di Mynamar sejatinya terdapat 1,1 juta warga Rohingya. Tak hanya warga Muslim Rohingya yang dilarang ikut Pemilu, setiap politisi yang memiliki hubungan dengan komunitas Rohingya juga dilarang.

Padahal Pemilu Myanmar yang akan berlangsung dalam hitungan hari itu merupakan Pemilu bersejarah. Yakni Pemilu bebas dan adil untuk pertama kalinya setelah sekian tahun rezim junta militer berkuasa. Pemilu di Myanmar juga telah dibayangi ancaman dari partai berkuasa, yakni ancaman pertumpahan darah jika mereka kalah dalam Pemilu. (Baca: Presiden Myanmar Ancam Pertumpahan Darah jika Kalah Pemilu)

Dari 18 warga Muslim calon peserta Pemilu yang terdaftar, hanya tiga yang diizinkan untuk mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Tiga orang itu diizinkan karena mereka warga Muslim Burma dan bukan etnis Rohingya. Demikian disampaikan Kyaw Min, Ketua Partai Nasional Demokrat Rohingya yang mengurusi masalah HAM kepada Bangkok Post.

”Warga Rohingya tidak diperbolehkan untuk memilih dan tidak diperbolehkan untuk ikut dalam Pemilu hari Minggu nanti,” katanya, yang dilansir Jumat (6/11/2015). Kyaw Min adalah salah satu dari ratusan anggota parlemen yang menang dalam Pemilu yang digelar pada tahun 1990, tapi kemudian ditolak oleh junta militer.

Partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang dipimpin Aung San Suu Kyi (tokoh pemenang Nobel), juga tidak “menerjunkan” setiap calon Muslim yang masih ketakutan karena ancaman intimidasi.

Sementara itu, laporan media lokal menyatakan, bahwa kelompok Budha radikal telah memicu ketegangan anti-Muslim di beberapa bagian dari Myanmar. Mereka berjaga agar warga Muslim Rohingya tidak ke tempat pemungutan suara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8905 seconds (0.1#10.140)