Perang AS di Suriah Mengerikan, Obama Dikecam Sekutunya
Jum'at, 06 November 2015 - 09:05 WIB

Perang AS di Suriah Mengerikan, Obama Dikecam Sekutunya
A
A
A
WASHINGTON - Senator dari Partai Demokrat, Tim Kaine, yang merupakan sekutu Presiden Barack Obama mengecam kebijakan perang Amerika Serikat (AS) di Suriah. Kaine kecewa, langkah militer Obama di Suriah selama 16 bulan ini tanpa izin Kongres dan tidak memiliki strategi yang jelas.
Senator Virginia itu setuju bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah kelompok yang jahat dan harus diperangi. Tapi, untuk memeranginya Obama tidak membuat strategi yang jelas sehingga perang AS di Suriah menjadi preseden mengerikan.
Kaine, yang duduk di Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, hati-hati menyambut keputusan Obama untuk menempatkan 50 pasukan khusus AS di Suriah. Puluhan pasukan khusus AS itu bertugas menjadi mentor pasukan oposisi moderat Suriah untuk memerangi ISIS.
Namun, Kaine mengatakan, Pemerintah Obama belum menyajikan strategi komprehensif yang membahas tiga isu utama di negara yang dilanda perang itu.
”Mereka (Pemerintah Obama) harus menempatkan strategi Suriah secara kredibel di atas meja," kata Kaine. ”Mereka harus menempatkan strategi di atas meja yang berhubungan dengan ketiga masalah ISIS, dengan ketiga masalah Assad, dan dengan ketiga bencana kemanusiaan besar-besaran dari masalah itu. Dan mereka tidak melakukan hal itu,” kecam Kaine, seperti dikutip Sptunik, Jumat (6/11/2015).
Kaine menyesalkan kebijakan militer Obama kerap berseberangan dengan Kongres AS. Hal itu akan menjadi warisan buruk bagi Presiden AS berikutnya. ”Saya pendukung kuat dari presiden. Saya pikir ISIS jahat. Saya pikir Amerika Serikat harus melakukan tindakan militer terhadap ISIS. Tapi ini bukan tanpa suara Kongres,” ujarnya.
“Karena kalau kita membiarkan presiden ini, atau presiden siapa pun, untuk mengobarkan perang selama 16 bulan tanpa perlu izin dari Kongres, kami menetapkan preseden yang mengerikan,” katanya.
Senator Virginia itu setuju bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah kelompok yang jahat dan harus diperangi. Tapi, untuk memeranginya Obama tidak membuat strategi yang jelas sehingga perang AS di Suriah menjadi preseden mengerikan.
Kaine, yang duduk di Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, hati-hati menyambut keputusan Obama untuk menempatkan 50 pasukan khusus AS di Suriah. Puluhan pasukan khusus AS itu bertugas menjadi mentor pasukan oposisi moderat Suriah untuk memerangi ISIS.
Namun, Kaine mengatakan, Pemerintah Obama belum menyajikan strategi komprehensif yang membahas tiga isu utama di negara yang dilanda perang itu.
”Mereka (Pemerintah Obama) harus menempatkan strategi Suriah secara kredibel di atas meja," kata Kaine. ”Mereka harus menempatkan strategi di atas meja yang berhubungan dengan ketiga masalah ISIS, dengan ketiga masalah Assad, dan dengan ketiga bencana kemanusiaan besar-besaran dari masalah itu. Dan mereka tidak melakukan hal itu,” kecam Kaine, seperti dikutip Sptunik, Jumat (6/11/2015).
Kaine menyesalkan kebijakan militer Obama kerap berseberangan dengan Kongres AS. Hal itu akan menjadi warisan buruk bagi Presiden AS berikutnya. ”Saya pendukung kuat dari presiden. Saya pikir ISIS jahat. Saya pikir Amerika Serikat harus melakukan tindakan militer terhadap ISIS. Tapi ini bukan tanpa suara Kongres,” ujarnya.
“Karena kalau kita membiarkan presiden ini, atau presiden siapa pun, untuk mengobarkan perang selama 16 bulan tanpa perlu izin dari Kongres, kami menetapkan preseden yang mengerikan,” katanya.
(mas)