Moskow Mulai Berubah Sikap dalam Konflik Suriah

MOSKOW - Perubahan sikap ditunjukkan oleh Rusia terkait konflik Suriah. Moskow yang sebelumnya total mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, kini mulai menunjukkan sikap berbeda. Dalam pernyataan terbarunya, Rusia menyatakan, tidak penting bagi Presiden Basrah al-Assad untuk tetap berkuasa atau mundur.

"Kami tidak mengatakan bahwa Assad harus meninggalkan kursi presiden atau tetap menjadi presiden," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (3/11/2015).

Zakharova mengatakan, bagi Rusia, tidak penting apakah Assad tetap menjadi presiden atau mengundurkan diri. Itu terserah kepada rakyat Suriah untuk memutuskan nasibnya sendiri.

Pernyataan ini menunjukkan jika sikap Moskow telah berubah. Sebelumnya, sebagai sekutu Assad, Moskow kerap menentang keinginan Barat untuk mendongkel Assad dari kursi presiden karena dianggap sebagai biang kerok krisis di Suriah.

Atas permintaan Assad pula, Rusia mengirimkan jet-jet tempur dan pesawat pembom mereka ke Suriah untuk menghantam basis ISIS. Namun, serangan udara itu ada pula yang menyasar basis pemberontak Suriah dukungan Amerika Serikat.