Acuhkan China, AS Akan Tetap Bermanuver di Laut China Selatan
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat akan tetap melakukan patroli di sekitar Laut China Selatan, meski mendapat tentangan dari China. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tuntutan AS terhadap kebebasan bernavigasi di wilayah tersebut.
"Kami ada kepentingan di sana. Ini sekaligus menunjukkan bahwa kita menjunjung tinggi kebebasan bernavigasi," kata Deputi Penasehat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (3/11/2015).
Rhodes menambahkan, tujuan AS dalam sengketa tersebut adalah untuk menawarkan kerangka diplomatik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Komentar Rhodes datang setelah kapal pemandu rudal AS melakukan pelayaran dekat salah satu pulau buatan Beijing di Laut China Selatan beberapa waktu lalu.
Patroli USS Lassen dalam jarak 12 mil didekat kepulauan Spratly China ini adalah aksi nyata AS yang paling signifikan dalam menyikapi permasalahan di Laut China Selatan.
Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, di mana lebih dari USD 5 triliun dana dari perdagangan berputar setiap tahunnya. Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan juga mempunyai klaim yang sama dengan China.
"Kami ada kepentingan di sana. Ini sekaligus menunjukkan bahwa kita menjunjung tinggi kebebasan bernavigasi," kata Deputi Penasehat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (3/11/2015).
Rhodes menambahkan, tujuan AS dalam sengketa tersebut adalah untuk menawarkan kerangka diplomatik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Komentar Rhodes datang setelah kapal pemandu rudal AS melakukan pelayaran dekat salah satu pulau buatan Beijing di Laut China Selatan beberapa waktu lalu.
Patroli USS Lassen dalam jarak 12 mil didekat kepulauan Spratly China ini adalah aksi nyata AS yang paling signifikan dalam menyikapi permasalahan di Laut China Selatan.
Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, di mana lebih dari USD 5 triliun dana dari perdagangan berputar setiap tahunnya. Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan juga mempunyai klaim yang sama dengan China.
(ian)