Terungkap! Co-pilot Keluhkan Pesawat Rusia sebelum Tragedi
A
A
A
MOSKOW - Istri dari co-pilot pesawat penumpang Rusia yang mengalami kecelakaan mengerikan di Sinai, Mesir, mengungkap sebuah kejanggalan. Menurutnya, suaminya telah mengeluhkan kondisi pesawat Airbus A-321 pembawa 224 orang itu sebelum dia ikut terbang.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia, NTV, dia memperkenalkan diri sebagai Natalya Trukhacheva, istri co-pilot Sergei Trukachev. Dia mengatakan bahwa seorang anak perempuan sempat memanggil suaminya sebelum dia terbang.
”Dia mengeluh sebelum penerbangan mengalami masalah teknis, banyak hal yang dia inginkan,” kata Natalya, mengacu pada keinginan suaminya terkait kondisi pesawat, yang dilansir Senin (2/11/2015). Tidak ada yang selamat dari tragedi pesawat tersebut. (Baca juga: Pesawat Rusia Hancur di Ketinggian lalu Tersebar)
Sementara itu, para investigator Rusia menyatakan pesawat milik maskapai Kogalymavia yang menggunakan merek Metrojet itu telah hancur di ketinggian di wilayah udara Sinai, Mesir. Setelah hancur, puing-puing pesawat tersebar hingga sejauh 20 kilometer persegi.
“Kehancuran itu terjadi di ketinggian, dan fragmen tersebar di area yang seluas sekitar 20 kilometer persegi,” kata Viktor Sorochenko, Direktur Komite Aviation Intergovernmental, seperti dikutip Reuters.
Namun, dia memperingatkan semua orang untuk hati-hati dalam menganalisa informasi dini ini. ”Masih terlalu dini untuk berbicara tentang kesimpulan,” katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia, NTV, dia memperkenalkan diri sebagai Natalya Trukhacheva, istri co-pilot Sergei Trukachev. Dia mengatakan bahwa seorang anak perempuan sempat memanggil suaminya sebelum dia terbang.
”Dia mengeluh sebelum penerbangan mengalami masalah teknis, banyak hal yang dia inginkan,” kata Natalya, mengacu pada keinginan suaminya terkait kondisi pesawat, yang dilansir Senin (2/11/2015). Tidak ada yang selamat dari tragedi pesawat tersebut. (Baca juga: Pesawat Rusia Hancur di Ketinggian lalu Tersebar)
Sementara itu, para investigator Rusia menyatakan pesawat milik maskapai Kogalymavia yang menggunakan merek Metrojet itu telah hancur di ketinggian di wilayah udara Sinai, Mesir. Setelah hancur, puing-puing pesawat tersebar hingga sejauh 20 kilometer persegi.
“Kehancuran itu terjadi di ketinggian, dan fragmen tersebar di area yang seluas sekitar 20 kilometer persegi,” kata Viktor Sorochenko, Direktur Komite Aviation Intergovernmental, seperti dikutip Reuters.
Namun, dia memperingatkan semua orang untuk hati-hati dalam menganalisa informasi dini ini. ”Masih terlalu dini untuk berbicara tentang kesimpulan,” katanya.
(mas)