PM Mesir: Pesawat Rusia Jatuh karena Masalah Teknis
A
A
A
KAIRO - Perdana Menteri Mesir, Sharif Ismail, membantah keterlibatan kelompok ISIS dalam peristiwa jatuhnya pesawat Metrojet milik maskapai penerbangan Kogalymavia, Rusia. Ismail mengatakan, kecelakaan pesawat berjenis Airbus 321 itu disebabkan kesalahan teknis.
Menurut Ismail, para ahli telah menegaskan, pesawat tersebut tidak ditembak jatuh pada ketinggian yang sudah ditentukan. Berdasarkan laporan dari kementerian penerbangan sipil Mesir, pesawat yang membawa 217 penumpang dan 7 kru itu telah berada di ketinggian 9.450 meter atau 31.000 kaki saat menghilang dari radar.
Menurut ahli keamanan, dengan berada di ketinggian 31.000 kaki, pesawat telah berada di luar jangkauan rudal Manpad, seperti dikutip dari BBC, Minggu (1/11/2015).
Pernyataan yang meragukan klaim ISIS juga dilontarkan oleh Menteri Transportasi Rusia, Maksim Sokolov. Kepada kantor berita Interfax, klaim tersebut tidak bisa diterima kebenarannya, karena tidak ada bukti yang menunjukkan pesawat itu menjadi target penembakan.
Sebelumnya, kelompok militan Sinai yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Mereka mengaku telah menembak pesawat terbang asal Rusia lewat sebuah postingan di dunia maya.
"Para pejuang ISIS mampu menembak jatuh pesawat Rusia yang membawa lebih dari 220 tentara salib Rusia di atas Provinsi Sinai. Mereka semua tewas, terima kasih kepada Allah," bunyi pernyataan kelompok tersebut yang beredar di twitter.
Menurut Ismail, para ahli telah menegaskan, pesawat tersebut tidak ditembak jatuh pada ketinggian yang sudah ditentukan. Berdasarkan laporan dari kementerian penerbangan sipil Mesir, pesawat yang membawa 217 penumpang dan 7 kru itu telah berada di ketinggian 9.450 meter atau 31.000 kaki saat menghilang dari radar.
Menurut ahli keamanan, dengan berada di ketinggian 31.000 kaki, pesawat telah berada di luar jangkauan rudal Manpad, seperti dikutip dari BBC, Minggu (1/11/2015).
Pernyataan yang meragukan klaim ISIS juga dilontarkan oleh Menteri Transportasi Rusia, Maksim Sokolov. Kepada kantor berita Interfax, klaim tersebut tidak bisa diterima kebenarannya, karena tidak ada bukti yang menunjukkan pesawat itu menjadi target penembakan.
Sebelumnya, kelompok militan Sinai yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Mereka mengaku telah menembak pesawat terbang asal Rusia lewat sebuah postingan di dunia maya.
"Para pejuang ISIS mampu menembak jatuh pesawat Rusia yang membawa lebih dari 220 tentara salib Rusia di atas Provinsi Sinai. Mereka semua tewas, terima kasih kepada Allah," bunyi pernyataan kelompok tersebut yang beredar di twitter.
(ian)