Bayi 8 Bulan Palestina Meninggal Terkena Gas Air Mata Israel
A
A
A
TEPI BARAT - Seorang bayi laki-laki Palestina telah meninggal setelah tersedak gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel. Gas air mata itu ditembakkan pasukan Israel ketika bentrok pecah di dekat permukiman Yahudi di Bet El, Tepi Barat, kemarin.
Bayi berusia delapan bulan yang meninggal itu bernama Ramadhan Thawabteh. Dia menjadi korban terbaru dari gelombang kekerasan yang pecah sejak bulan lalu di Yerusalem dan kini telah bergeser ke Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan gas air mata ditembakkan pasukan Israel ke rumah Ramadhan Thawabteh, setelah seorang pelempar batu menyusup ke rumah kamar bayi tersebut di Desa Beit Fajjar. Kantor berita Ma’an, melaporkan, tiga warga Palestina terluka dalam bentrokan di sekitar desa itu.
Sementara itu, di Yerusalem, penyerang asal Palestina menikam dan melukai seorang pria Amerika di sebuah stasiun kereta sebelum akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel. Dalam insiden terpisah di Tepi Barat, sebagaimana dilaporkan kantor berita AP, Sabtu (31/10/2015), pasukan Israel menembaki dua orang yang menghunus pisau.
Salah satu penyerang tewas sedangkan penyerang kedua terluka kritis. Pria yang tewas itu diidentifikasi oleh petugas medis Palestina bernama Mahmoud Sabaaneh, 18.
Para pejabat Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas kini melakukan perjalanan ke Den Haag, Belanda. Mereka akan menyerahkan bukti kepada jaksa Pengadilan Pidana Internasional terkait kejahatan Israel selama kerusuhan beberapa pekan.
Bayi berusia delapan bulan yang meninggal itu bernama Ramadhan Thawabteh. Dia menjadi korban terbaru dari gelombang kekerasan yang pecah sejak bulan lalu di Yerusalem dan kini telah bergeser ke Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan gas air mata ditembakkan pasukan Israel ke rumah Ramadhan Thawabteh, setelah seorang pelempar batu menyusup ke rumah kamar bayi tersebut di Desa Beit Fajjar. Kantor berita Ma’an, melaporkan, tiga warga Palestina terluka dalam bentrokan di sekitar desa itu.
Sementara itu, di Yerusalem, penyerang asal Palestina menikam dan melukai seorang pria Amerika di sebuah stasiun kereta sebelum akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel. Dalam insiden terpisah di Tepi Barat, sebagaimana dilaporkan kantor berita AP, Sabtu (31/10/2015), pasukan Israel menembaki dua orang yang menghunus pisau.
Salah satu penyerang tewas sedangkan penyerang kedua terluka kritis. Pria yang tewas itu diidentifikasi oleh petugas medis Palestina bernama Mahmoud Sabaaneh, 18.
Para pejabat Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas kini melakukan perjalanan ke Den Haag, Belanda. Mereka akan menyerahkan bukti kepada jaksa Pengadilan Pidana Internasional terkait kejahatan Israel selama kerusuhan beberapa pekan.
(mas)