Jet-jet Rusia Lenyapkan 1.623 Target Teroris di Suriah dalam Sebulan
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia mengumumkan bahwa pesawat-pesawat jet tempur Angkatan Udara Kremlin dalam sebulan telah melenyapkan sekitar 1.623 target teroris di Suriah, termasuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Di antara target yang dihancurkan itu adalah 249 pos komando, 51 kamp pelatihan militan, 131 depot amunisi dan bahan bakar dan 786 basis lapangan. Data itu disampaikan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Andrey Kartapolov, pada hari Jumat (30/10/2015).
Dalam serangan sebulan, Rusia juga telah menewaskan 28 pemimpin teroris “paling menjijikkan”. Dengan bantuan serangan udara Rusia, tentara Suriah juga berhasil membebaskan lebih dari 50 kota dan desa di beberapa provinsi seperti Aleppo, Latakia, Idlib, Homs dan Damaskus.
“Meskipun ISIS mengalami kerugian yang cukup besar dan mengalami serangan massal, terlalu dini berbicara tentang kemenangan penuh atas teroris di Suriah,” kata Kartapolov.
Menurutnya, militan teroris terus melawan pasukan Pemerintah Suriah di sejumlah daerah. ”Tapi upaya serangan balik (teroris) secara tepat waktu dapat ditekan oleh Angkatan Darat Suriah,” ujarnya.
Kartapolov menambahkan, komandan dari beberapa kelompok militan yang merupakan bagian dari Al-Nusra, telah memutuskan untuk bergabung dengan barisan yang disebut "oposisi moderat”.
”Dengan cara ini mereka berharap dapat menerima dukungan politik dan finansial dari luar negeri,” katanya, seperti dikutip Russia Today, semalam.
Di antara target yang dihancurkan itu adalah 249 pos komando, 51 kamp pelatihan militan, 131 depot amunisi dan bahan bakar dan 786 basis lapangan. Data itu disampaikan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Andrey Kartapolov, pada hari Jumat (30/10/2015).
Dalam serangan sebulan, Rusia juga telah menewaskan 28 pemimpin teroris “paling menjijikkan”. Dengan bantuan serangan udara Rusia, tentara Suriah juga berhasil membebaskan lebih dari 50 kota dan desa di beberapa provinsi seperti Aleppo, Latakia, Idlib, Homs dan Damaskus.
“Meskipun ISIS mengalami kerugian yang cukup besar dan mengalami serangan massal, terlalu dini berbicara tentang kemenangan penuh atas teroris di Suriah,” kata Kartapolov.
Menurutnya, militan teroris terus melawan pasukan Pemerintah Suriah di sejumlah daerah. ”Tapi upaya serangan balik (teroris) secara tepat waktu dapat ditekan oleh Angkatan Darat Suriah,” ujarnya.
Kartapolov menambahkan, komandan dari beberapa kelompok militan yang merupakan bagian dari Al-Nusra, telah memutuskan untuk bergabung dengan barisan yang disebut "oposisi moderat”.
”Dengan cara ini mereka berharap dapat menerima dukungan politik dan finansial dari luar negeri,” katanya, seperti dikutip Russia Today, semalam.
(mas)