Membongkar Berita Palsu Pangeran Saudi Dukung Israel Lawan Palestina
A
A
A
KUWAIT CITY - Berita perihal pengusaha dan pangeran Arab Saudi yang terkenal “flamboyan” Alwalid bin Talal yang disebut mendukung Israel melawan Palestina telah membuat heboh publik Timur Tengah. Namun, penelusuran Sindonews, Jumat (30/10/2015), mengungkap bahwa berita itu palsu.
Berita heboh itu awalnya muncul dari situs awdnews.com (AWD). Situs itu mengklaim mengutip koran Kuwait berbahasa Arab, Al Qabas. Kutipan itu berbunyi; ”Saya akan berpihak pada bangsa Yahudi dan aspirasi demokratis dalam kasus pecahnya Intifada (pemberontakan) Palestina dan saya akan mengerahkan semua pengaruh saya untuk memecahkan setiap inisiatif Arab yang diatur untuk mengutuk Tel Aviv, karena saya anggap entitas Arab-Israel dan persahabatan masa depan diperlukan untuk menghambat ekspansi berbahaya dari Iran.”
Anehnya, saat mencari koran Al Qabas, tidak ada wawancara atau kutipan seperti itu yang ditemukan. Namun, berita palsu itu terlanjur menyebar di sejumlah media yang seolah-olah ikut mengutip laporan Al-Qabas yang memang tidak ada.
Dalam pemberitaan heboh itu, situs AWDmengklaim bahwa Pangeran Alwalid juga mengatakan kepada kantor berita Kuwait,KUNA. ”Arab Saudi dan Israel harus meningkatkan hubungan mereka dan membentuk sebuah front bersatu untuk menghalangi agenda ambisius Teheran,” tulis AWD, yang mengklaim mengutip dari KUNA.
Lagi-lagi, ketika membuka situs resmi KUNA yang berbahasa Inggris, kutipan seperti itu tidak ditemukan. Jamal Khashoggi, seorang kolumnis Saudi dan General Manager AlArab TV, televisi berbasis satelit milik Alwalid mengatakan kepada Middle East Eye, bahwa kutipan yang dikaitkan dengan Pangeran Alwalin bin Talal semuanya karangan.
”Sebuah pernyataan sedang dipersiapkan pada subjek,” katanya, kemarin. ”Ada mekanisme kebohongan aktif dan rumor (di Arab Saudi)."
Pangeran Alwalid sendiri telah menyangkal mengeluarkan pernyataan kontoversial itu. Pangeran Saudi itu bukan pertama kali jadi bulan-bulanan pemberitaan palsu. Pada bulan Juli lalu, dia beritakan akan mengunjungi Israel, namun dia dengan cepat menyangkal berita itu.
”Menanggapi berita tentang kunjungan ke Israel. Saya belum dan tidak akan mengunjungi Yerusalem atau berdoa di dalamnya sampai ada pembebasan dari musuh Zionis Dan saya (nanti) membawa paspor Palestina,” katanya melalui Twitter.
Berita heboh itu awalnya muncul dari situs awdnews.com (AWD). Situs itu mengklaim mengutip koran Kuwait berbahasa Arab, Al Qabas. Kutipan itu berbunyi; ”Saya akan berpihak pada bangsa Yahudi dan aspirasi demokratis dalam kasus pecahnya Intifada (pemberontakan) Palestina dan saya akan mengerahkan semua pengaruh saya untuk memecahkan setiap inisiatif Arab yang diatur untuk mengutuk Tel Aviv, karena saya anggap entitas Arab-Israel dan persahabatan masa depan diperlukan untuk menghambat ekspansi berbahaya dari Iran.”
Anehnya, saat mencari koran Al Qabas, tidak ada wawancara atau kutipan seperti itu yang ditemukan. Namun, berita palsu itu terlanjur menyebar di sejumlah media yang seolah-olah ikut mengutip laporan Al-Qabas yang memang tidak ada.
Dalam pemberitaan heboh itu, situs AWDmengklaim bahwa Pangeran Alwalid juga mengatakan kepada kantor berita Kuwait,KUNA. ”Arab Saudi dan Israel harus meningkatkan hubungan mereka dan membentuk sebuah front bersatu untuk menghalangi agenda ambisius Teheran,” tulis AWD, yang mengklaim mengutip dari KUNA.
Lagi-lagi, ketika membuka situs resmi KUNA yang berbahasa Inggris, kutipan seperti itu tidak ditemukan. Jamal Khashoggi, seorang kolumnis Saudi dan General Manager AlArab TV, televisi berbasis satelit milik Alwalid mengatakan kepada Middle East Eye, bahwa kutipan yang dikaitkan dengan Pangeran Alwalin bin Talal semuanya karangan.
”Sebuah pernyataan sedang dipersiapkan pada subjek,” katanya, kemarin. ”Ada mekanisme kebohongan aktif dan rumor (di Arab Saudi)."
Pangeran Alwalid sendiri telah menyangkal mengeluarkan pernyataan kontoversial itu. Pangeran Saudi itu bukan pertama kali jadi bulan-bulanan pemberitaan palsu. Pada bulan Juli lalu, dia beritakan akan mengunjungi Israel, namun dia dengan cepat menyangkal berita itu.
”Menanggapi berita tentang kunjungan ke Israel. Saya belum dan tidak akan mengunjungi Yerusalem atau berdoa di dalamnya sampai ada pembebasan dari musuh Zionis Dan saya (nanti) membawa paspor Palestina,” katanya melalui Twitter.
(mas)