Terungkap! AS Nyaris Jatuhkan Bom Atom saat Krisis Misil Kuba

Kamis, 29 Oktober 2015 - 13:10 WIB
Terungkap! AS Nyaris Jatuhkan Bom Atom saat Krisis Misil Kuba
Terungkap! AS Nyaris Jatuhkan Bom Atom saat Krisis Misil Kuba
A A A
WASHINGTON - Sebuah laporan mengungkap bahwa Amerika Serikat (AS) nyaris menjatuhkan bom atom atau nuklir ketika Krisis Misil Kuba memanas tahun 1962. Target bom atom AS kala itu adalah pusat-pusat kota komunis di berbagai negara.

Namun, pilot AS bernama John Bordne yang menerima perintah itu menggunakan akal sehatnya dengan membatalkan pemboman yang mungkin menyelamatkan dunia dari kiamat nuklir.

Laporan itu dirilis Bulletin of Atomic Scientist. Menurut laporan itu, pilot Bordne mengatakan bahwa unitnya diperintahkan untuk meluncurkan serangan nuklir. Pilot Bordne merupakan pilot yang ditempatkan di salah satu dari empat situs rudal rahasia AS di Jepang selama puncak Krisis Misil Kuba.

Laporan yang sudah diverifikasi itu menyatakan bahwa Bordne pada tanggal 28 Oktober 1962 di pagi hari menerima perintah peluncuran rudal jelajah Mark 28 dengan hulu ledak nuklir. Rudal Mark 28 memiliki kekuatan 1,1 megaton TNT atau 70 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Bordne bertugas di unit Mace B di Okinawa. Rudal nuklir yang ditembakkan dari pangkalan Okinawa itu bisa mencapai kota-kota komunis seperti Hanoi, Beijing, Pyongyang, serta fasilitas militer Soviet di Vladivostok.

Bordne mengatakan bahwa beberapa jam sebelum pergerseran perintah, komandan di Missile Operations Center di Okinawa mengirim perintah via transmisi radio ke situs rudal. Perintah itu diberi tanda “string karakter” yang kode perintahnya cocok.

Saat itu, Kapten Angkatan Udara AS, William Bassett memiliki izin untuk membuka sebuah amplop guna melihat apakah “string karakter” itu benar-benar cocok dengan kode perintah yang ditransmisikan. Amplop itu dibuka, lalu petunjuknya dibaca. Tapi, kapten pilot Borne menolak untuk memenuhi petunjuk urutan meluncurkan serangan nuklir.

Bassett kemudian melihat bahwa tiga dari empat target yang dijelaskan dalam amplop tidak terletak di Uni Soviet. ”Jika ini adalah sekrup dan kita tidak memulai, kita tidak mendapatkan pengakuan, dan ini tidak pernah terjadi,” kenang kapten pilot Bordne.

Menurutnya, hal itu bagian dari taktik perang nuklir. ”Tak satu pun dari kita akan membahas apa yang terjadi di sini malam itu, dan saya tidak berarti apa-apa. Tidak ada diskusi di barak, di sebuah bar, atau bahkan di sini, di tempat peluncuran. Anda bahkan tidak menulis tentang rumah ini,” ujar Bordne yang sudah lama menyimpan rahasia perintah peluncuran bom atom itu, seperti dikutip Russia Today, semalam (28/10/2015).

Penuturan pilot itu sinkron dengan laporan ketegangan AS dan Uni Soviet yang di ambang perang nukir kala itu. Menurut laporan NY Daily News, Presiden AS, John F Kennedy muncul di televisi untuk menyatakan bahwa setiap peluncuran rudal dari pulau di Kuba akan dianggap sebagai tindakan perang oleh Amerika.

Pernyataan itu disambut telegram premier dari pemimpin Soviet Nikita Khrushchev untuk Kennedy. ”Uni Soviet tidak mampu untuk tidak menolak tuntutan despotik dari Amerika Serikat,” bunyi telegram itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3447 seconds (0.1#10.140)