Korsel Rekrut Para Jenius Komputer untuk Lawan Hacker Korut

Senin, 26 Oktober 2015 - 16:12 WIB
Korsel Rekrut Para Jenius Komputer untuk Lawan Hacker Korut
Korsel Rekrut Para Jenius Komputer untuk Lawan Hacker Korut
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) telah membangun “tentara” khusus yang jenius di bidang komputer untuk melawan serangan cyber dari para hacker Korea Utara (Korut).

Badan Intelijen dan Kementerian Pertahanan Korsel menggelar kompetisi untuk merekrut orang-orang yang jenius di bidang komputer termasuk para siswa SMA.

Seoul telah mengalami serangan cyber besar-besaran di masa lalu, dan mencurigai serangan itu berasal dari rezim Kim Jong-un. Tak mau serangan cyber itu terulang, Seoul kini meningkatkan pertahanan teknologinya.

Menurut The Washington Post, pemenang kontes dalam kompetisi itu akan mendapatkan USD60 ribu dalam bentuk hadiah uang tunai. Pemenang akan dievaluasi secara baik jika mereka melamar menjadi bagian dari badan-badan intelijen di Korsel.

”Mereka akan mendapatkan perlakuan istimewa ketika mereka mengajukan lamaran pekerjaan di intelijen atau polisi, dan mereka yang lebih muda bisa bekerja di pusat komando cyber selama wajib militer,” tulis media itu dalam laporannya yang dilansir Senin (26/10/2015).

Di putaran awal kompetisi, orang-orang jenius di bidang komputer menggunakan keahlian mereka menjadi “white hats” yang bertugas menangkis serangan cyber dari para hacker musuh yang disebut “black hats”.

Sekitar 16 tim berhasil mencapai babak final pada hari Rabu (21/10/2015) lalu. Seorang pejabat Kementerian Pertahanan, Kim Nam-soo, membernakan adanya kompetisi itu.

”Ini seperti taekwondo Jika Anda belajar selama bertahun-tahun dan Anda memiliki keterampilan, Anda bisa menjadi gangster. Tapi jika Anda dilatih dengan cara yang berbeda, Anda dapat menggunakan keahlian Anda untuk tujuan yang baik. Ini sama dengan orang-orang ini. Jika kita membesarkan mereka sebagai hacker ‘white hats’, mereka dapat membantu pemerintah,” katanya.

“Tugas mereka adalah untuk mencari tahu ada malware atau tidak dan kemudian mencoba untuk menghentikannya,” lanjut Kim Nam-soo.
Seorang siswa SMA berusia 16 tahun, Lee Kyung-won, mengaku tertarik dalam kompetisi itu untuk membela negaranya. ”Saya berpikir tentang bagaimana saya akan membela (negara) kami terhadap serangan dari Korea Utara,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5481 seconds (0.1#10.140)