Khamenei Restui Perjanjian Nuklir Iran dengan Kekuatan Dunia
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenei menyetujui kesepakatan nuklir pemerintah Iran dengan kekuatan dunia. Keputusan itu disampaikan Khamenei kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani, dalam sebuah surat.
Dalam suratnya, Khamenei memerintahkan agar perjanjian nuklir internasional untuk dilaksanakan, sesuai dengan kondisi keamanan yang diatur dalam undang-undang yang telah disahkan oleh Parlemen Iran pekan lalu, seperti disitir dari Reuters, Kamis (22/10/2015).
Lampu hijau yang diberikan oleh Khamenei ini adalah tahapan prosedural terakhir untuk melaksanakan perjanjian nuklir internasional. Meski begitu, Khamenei menegaskan, Iran akan berhenti mengimplementasikan perjanjian tersebut jika enam negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman Cina dan Rusia mengenakan sanksi baru terhadap Negeri Mullah tersebut.
"Setiap komentar yang menunjukkan sanksi tidak akan dicabut atau sanksi baru akan dijatuhkan, di tingkat manapun dan di bawah dalih apapun, akan dianggap oleh Iran sebagai pelanggaran kesepakatan," kata Khamenei dalam suratnya.
Dalam suratnya, Khamenei juga menegaskan, pelaksanaan kesepakatan tersebut harus dikontrol dengan ketat dan dipantau, karena beberapa ambiguitas di dalamnya. "Kurangnya kontrol yang ketat bisa membawa kerusakan yang signifikan untuk saat ini dan masa depan negara ini," kata sembari memuji upaya tim negosiasi Raouhani.
Dalam suratnya, Khamenei memerintahkan agar perjanjian nuklir internasional untuk dilaksanakan, sesuai dengan kondisi keamanan yang diatur dalam undang-undang yang telah disahkan oleh Parlemen Iran pekan lalu, seperti disitir dari Reuters, Kamis (22/10/2015).
Lampu hijau yang diberikan oleh Khamenei ini adalah tahapan prosedural terakhir untuk melaksanakan perjanjian nuklir internasional. Meski begitu, Khamenei menegaskan, Iran akan berhenti mengimplementasikan perjanjian tersebut jika enam negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman Cina dan Rusia mengenakan sanksi baru terhadap Negeri Mullah tersebut.
"Setiap komentar yang menunjukkan sanksi tidak akan dicabut atau sanksi baru akan dijatuhkan, di tingkat manapun dan di bawah dalih apapun, akan dianggap oleh Iran sebagai pelanggaran kesepakatan," kata Khamenei dalam suratnya.
Dalam suratnya, Khamenei juga menegaskan, pelaksanaan kesepakatan tersebut harus dikontrol dengan ketat dan dipantau, karena beberapa ambiguitas di dalamnya. "Kurangnya kontrol yang ketat bisa membawa kerusakan yang signifikan untuk saat ini dan masa depan negara ini," kata sembari memuji upaya tim negosiasi Raouhani.
(ian)