AS Kutuk Serangan pada Warga Sipil Israel
A
A
A
BOSTON - Terus terjadinya aksi saling serang antara warga sipil Palestina dan Israel membuat Amerika Serikat (AS) angkat bicara. Seperti biasa, AS menunjukan sikapnya membela kepentingan Israel.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/10), Menteri Luar Negeri AS John Kerry sangat mengutuk apa yang disebutnya "serangan teroris" terhadap warga sipil Israel. Ia mendesak kedua belah pihak, Israel dan Palestina untuk menghentikan kekerasan.
"Amerika Serikat mengutuk dalam istilah terkuat, serangan teroris terhadap warga sipil Israel," kata Kerry kepada wartawan. “Tidak peduli siapa itu, kekerasan ini dan setiap hasutan untuk kekerasan harus dihentikan," katanya.
Menurutnya, aksi kekerasan yang muncul sudah sangat berbahaya. “Situasi ini terlalu berbahaya dan tidak akan mencapai hasil yang diinginkan orang, yang menginginkan perdamaian,” kata Kerry. Dalam kesempatan ini, sang Menlu tidak mengomentari jatuhnya korban jiwa di pihak Palestina.
Dalam beberapa pekan terakhir, saling serang diantara warga sipil Palestina dan Israel terus terjadi. Pun dengan penembakan terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh polisi dan tentara Israel. Pasca perayaan Tahun Baru Yahudi, sudah 7 warga Israel tewas dan puluhan lainnya terluka akibat penembakan, terkena lemparan batu, dan serangkaian penusukan.
Selain itu, setidaknya 27 orang warga Palestina tewas akibat ditembak oleh aparat Israel, termasuk 11 orang yang diidentifikasi sebagai pelaku penyerangan dan sisanya tewas dalam bentrokan antara pelempar batu dengan pasukan Israel. Ratusan warga Palestina juga dikabarkan telah terluka dalam konfrontasi tersebut.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/10), Menteri Luar Negeri AS John Kerry sangat mengutuk apa yang disebutnya "serangan teroris" terhadap warga sipil Israel. Ia mendesak kedua belah pihak, Israel dan Palestina untuk menghentikan kekerasan.
"Amerika Serikat mengutuk dalam istilah terkuat, serangan teroris terhadap warga sipil Israel," kata Kerry kepada wartawan. “Tidak peduli siapa itu, kekerasan ini dan setiap hasutan untuk kekerasan harus dihentikan," katanya.
Menurutnya, aksi kekerasan yang muncul sudah sangat berbahaya. “Situasi ini terlalu berbahaya dan tidak akan mencapai hasil yang diinginkan orang, yang menginginkan perdamaian,” kata Kerry. Dalam kesempatan ini, sang Menlu tidak mengomentari jatuhnya korban jiwa di pihak Palestina.
Dalam beberapa pekan terakhir, saling serang diantara warga sipil Palestina dan Israel terus terjadi. Pun dengan penembakan terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh polisi dan tentara Israel. Pasca perayaan Tahun Baru Yahudi, sudah 7 warga Israel tewas dan puluhan lainnya terluka akibat penembakan, terkena lemparan batu, dan serangkaian penusukan.
Selain itu, setidaknya 27 orang warga Palestina tewas akibat ditembak oleh aparat Israel, termasuk 11 orang yang diidentifikasi sebagai pelaku penyerangan dan sisanya tewas dalam bentrokan antara pelempar batu dengan pasukan Israel. Ratusan warga Palestina juga dikabarkan telah terluka dalam konfrontasi tersebut.
(esn)