Irak Gunakan Informasi Intelijen Koalisi Rusia untuk Hantam ISIS
A
A
A
BAGHDAD - Kepala Komite Pertahanan dan Keamanan Parlemen Irak mengatakan, dalam melakukan pengeboman terhadap ISIS, pihaknya menggunakan informasi dari pusat intelijen koalisi yang dibangun bersama Rusia, Iran, dan Suriah.
"Pusat intelijen koalisi Rusia, yang meliputi enam staf dari masing-masing negara, telah beroperasi selama kurang lebih satu pekan," ujar politisi Syiah terkemuka, Hakim al Zamili seperti disalin dari laman Reuters, Selasa (13/10/2015).
Zamili mengatakan, keberhasilan Angkatan Udara Irak membom iring-iringan kelompok ISIS yang diduga membawa pemimpin kelompok tersebut, Abu Bakr al-Baghdadi, tidak lepas dari informasi pusat intelijen tersebut. Meski begitu, para pejabat keamanan mengatakan, Baghdadi tidak berada di dalam iring-iringan itu.
"Kita bisa mendapat banyak keuntungan saat menggunakan informasi dari intelijen Rusia, bahkan jika mereka tidak melakukan serangan udara sekalipun," kata Zamili.
Sebelumnya, Irak, Iran, Suriah, dan Rusia sepakat untuk membuat koalisi untuk saling tukar menukar informasi dalam menghadapi ISIS. Menurut seorang pejabat Irak yang meminta identitasnya dirahasiakan, dua orang jenderal bintang satu Rusia telah ditempatkan di pusat intelijen di Baghdad. (Baca juga: Hadapi ISIS, Irak Bentuk Koalisi dengan Rusia, Iran dan Suriah)
"Pusat intelijen koalisi Rusia, yang meliputi enam staf dari masing-masing negara, telah beroperasi selama kurang lebih satu pekan," ujar politisi Syiah terkemuka, Hakim al Zamili seperti disalin dari laman Reuters, Selasa (13/10/2015).
Zamili mengatakan, keberhasilan Angkatan Udara Irak membom iring-iringan kelompok ISIS yang diduga membawa pemimpin kelompok tersebut, Abu Bakr al-Baghdadi, tidak lepas dari informasi pusat intelijen tersebut. Meski begitu, para pejabat keamanan mengatakan, Baghdadi tidak berada di dalam iring-iringan itu.
"Kita bisa mendapat banyak keuntungan saat menggunakan informasi dari intelijen Rusia, bahkan jika mereka tidak melakukan serangan udara sekalipun," kata Zamili.
Sebelumnya, Irak, Iran, Suriah, dan Rusia sepakat untuk membuat koalisi untuk saling tukar menukar informasi dalam menghadapi ISIS. Menurut seorang pejabat Irak yang meminta identitasnya dirahasiakan, dua orang jenderal bintang satu Rusia telah ditempatkan di pusat intelijen di Baghdad. (Baca juga: Hadapi ISIS, Irak Bentuk Koalisi dengan Rusia, Iran dan Suriah)
(ian)