70 Warga Sudan Bergabung dengan ISIS
A
A
A
KHARTOUM - Menteri Dalam Negeri Sudan, Ismat Abdul Rahman mengatakan, 70 anak muda Sudan telah bergabung dengan kelompok ISIS, sejak kelompok ekstrimis ini muncul. Puluhan anak muda asal Sudan itu dilaporkan telah pergi menuju Suriah dan Libya.
"Mereka yang telah meninggalkan negara ini untuk bergabung dengan organisasi Daesh telah mencapai 70 orang, baik pria maupun wanita," kata Rahman, yang menggunakan akronim Arab untuk menyebut ISIS dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari laman AFP, Selasa (13/10/2015).
Meski begitu, Rahman menilai angka tersebut lebih kecil ketimbang dengan jumlah angka dari negara lain. Ia juga mengatakan, jika Khartoum berkoordinasi dengan pemerintah Turki dan berhasil mencegah sejumlah warga Sudan bergabung dengan ISIS.
"Sekarang kami telah memberlakukan peraturan yang lebih ketat dalam memberikan visa keluar dan mereka akan mendapat kesulitan untuk mendapatkan visa masuk ke negara-negara lain-lain," kata Abdul Rahman
"Aparat keamanan dan pendidikan Sudan juga telah menjalankan kampanye kesadaran untuk mencegah anak muda Sudan bergabung dengan ISIS," tambahya.
Sebelumnya, pada bulan Juni, 12 mahasiswa dari Khartoum University of Medical Sciences and Technology ditengarai telah melakukan perjalanan ke Turki untuk bergabung dengan ISIS. Beberapa diantaranya menggunakan paspor Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS).
Sedangkan kelompok lain yang beranggotakan 9 siswa asal Inggris dari kampus yang sama juga diduga telah terbang ke Turki dari dari Khartoum untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
"Mereka yang telah meninggalkan negara ini untuk bergabung dengan organisasi Daesh telah mencapai 70 orang, baik pria maupun wanita," kata Rahman, yang menggunakan akronim Arab untuk menyebut ISIS dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari laman AFP, Selasa (13/10/2015).
Meski begitu, Rahman menilai angka tersebut lebih kecil ketimbang dengan jumlah angka dari negara lain. Ia juga mengatakan, jika Khartoum berkoordinasi dengan pemerintah Turki dan berhasil mencegah sejumlah warga Sudan bergabung dengan ISIS.
"Sekarang kami telah memberlakukan peraturan yang lebih ketat dalam memberikan visa keluar dan mereka akan mendapat kesulitan untuk mendapatkan visa masuk ke negara-negara lain-lain," kata Abdul Rahman
"Aparat keamanan dan pendidikan Sudan juga telah menjalankan kampanye kesadaran untuk mencegah anak muda Sudan bergabung dengan ISIS," tambahya.
Sebelumnya, pada bulan Juni, 12 mahasiswa dari Khartoum University of Medical Sciences and Technology ditengarai telah melakukan perjalanan ke Turki untuk bergabung dengan ISIS. Beberapa diantaranya menggunakan paspor Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS).
Sedangkan kelompok lain yang beranggotakan 9 siswa asal Inggris dari kampus yang sama juga diduga telah terbang ke Turki dari dari Khartoum untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
(ian)