Seperti Nasib Kim Jong-un, Bocah Cilik Ini Calon Diktator Belarus
Selasa, 13 Oktober 2015 - 15:22 WIB

Seperti Nasib Kim Jong-un, Bocah Cilik Ini Calon Diktator Belarus
A
A
A
MINSK - Nikolai Lukashenko nama bocah cilik ini. Usianya baru 11 tahun. Tapi, dia telah disiapkan untuk menjadi diktator Belarus.
Nikolai bukan bocah sembarangan. Dia adalah anak Presiden Belarus saat ini, Alexander Lukashenko. Di usia semungil itu, Nikolai sudah menggegam pistol emas.
Presiden Alexander Lukashenko sendiri sudah memerintah Belarusia selama 21 tahun. Amerika Serikat (AS) pernah menjulukinya sebagai “diktator tersisa Eropa”.
Nasib bocah cilik itu disebut-sebut mirip dengan nasib Kim Jong-un, diktator muda Korea Utara (Korut) yang sudah disiapkan ayahnya untuk menjadi penguasa negara sejak dia masih kecil.
Sosok Nikolai atau kerap dikenal sebagai “Kolya” pernah muncul mengenakan seragam militer miniatur ayahnya pada tahun 2008. Usianya kala itu baru empat tahun.
Pistol emas yang dia genggam merupakan pemberian mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev (sekarang Perdana Menteri Rusia) yang kagum dengan anak kecil itu.
Kolya kerap menyertai ayahnya untuk acara internasional. Bulan lalu, dia berkunjung ke Sidang Majelis Umum PBB di New York, di mana dia berpose tanpa tersenyum di samping ayahnya bersama Presiden AS Barack Obama dan sang istri Michelle Obama. Ada yang menyebut Kolya "jimat"-nya Presiden Alexander.
Bocah cilik itu juga telah bertemu Paus Bendict XVI dan mantan presiden Venezuela, Hugo Chavez. Presiden Alexander mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa Kolya selalu dia damping karena anak itu memiliki temperamen buruk. Kolya tidak akan mendengarkan orang lain kecuali ayahnya.
”Kolya menyenangkan (orang-orang) dari seluruh negeri,” kata pemimpin oposisi, Anatoly Lebedko, seperti dikutip news.com.au, Selasa (13/10/2015). ”Semakin tua Kolya, semakin ada spekulasi menarik tentang dia. Ketika ayah menyeret anak itu bersama dengan dia, itu disebabkan karena simpati, sekarang dia adalah seorang remaja, tidak lucu lagi.”
Alexander Lukashenko merintis karir politik melalui jajaran organisasi pemuda Partai Komunis. Dia merupakan putra dari seorang ibu tunggal. Karir politiknya memuncak ketika Uni Soviet runtuh tahun 1990-an, dan dia menduduki kursi Presiden Belarus pada Juli 1994.
Nikolai bukan bocah sembarangan. Dia adalah anak Presiden Belarus saat ini, Alexander Lukashenko. Di usia semungil itu, Nikolai sudah menggegam pistol emas.
Presiden Alexander Lukashenko sendiri sudah memerintah Belarusia selama 21 tahun. Amerika Serikat (AS) pernah menjulukinya sebagai “diktator tersisa Eropa”.
Nasib bocah cilik itu disebut-sebut mirip dengan nasib Kim Jong-un, diktator muda Korea Utara (Korut) yang sudah disiapkan ayahnya untuk menjadi penguasa negara sejak dia masih kecil.
Sosok Nikolai atau kerap dikenal sebagai “Kolya” pernah muncul mengenakan seragam militer miniatur ayahnya pada tahun 2008. Usianya kala itu baru empat tahun.
Pistol emas yang dia genggam merupakan pemberian mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev (sekarang Perdana Menteri Rusia) yang kagum dengan anak kecil itu.
Kolya kerap menyertai ayahnya untuk acara internasional. Bulan lalu, dia berkunjung ke Sidang Majelis Umum PBB di New York, di mana dia berpose tanpa tersenyum di samping ayahnya bersama Presiden AS Barack Obama dan sang istri Michelle Obama. Ada yang menyebut Kolya "jimat"-nya Presiden Alexander.
Bocah cilik itu juga telah bertemu Paus Bendict XVI dan mantan presiden Venezuela, Hugo Chavez. Presiden Alexander mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa Kolya selalu dia damping karena anak itu memiliki temperamen buruk. Kolya tidak akan mendengarkan orang lain kecuali ayahnya.
”Kolya menyenangkan (orang-orang) dari seluruh negeri,” kata pemimpin oposisi, Anatoly Lebedko, seperti dikutip news.com.au, Selasa (13/10/2015). ”Semakin tua Kolya, semakin ada spekulasi menarik tentang dia. Ketika ayah menyeret anak itu bersama dengan dia, itu disebabkan karena simpati, sekarang dia adalah seorang remaja, tidak lucu lagi.”
Alexander Lukashenko merintis karir politik melalui jajaran organisasi pemuda Partai Komunis. Dia merupakan putra dari seorang ibu tunggal. Karir politiknya memuncak ketika Uni Soviet runtuh tahun 1990-an, dan dia menduduki kursi Presiden Belarus pada Juli 1994.
(mas)