Sidney Jones Peringatkan ISIS Latih Generasi Baru Teroris Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pakar terorisme terkemuka, Sidney Jones, menyebut perang terhadap ISIS di Suriah dan Irak menjadi kesempatan bagi kelompok itu untuk melatih generasi baru teroris Indonesia. Sidney Jones memperingatkan bahaya dari kemungkinan gelombang pembom domestik Indonesia.
Komentar Sidney Jones muncul setelah ada film dokumenter yang bertujuan untuk membendung aliran orang-orang Indonesia menuju Suriah. Film dokumenter itu salah satunya berisi kekecewaan mantan anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bertugas merekrut orang-orang baru untuk kelompok radikal itu.
Sidney Jones yang merupakan Kepala Lembaga Analisis Kebijakan Konflik yang berbasis di Jakarta, mengatakan bahwa ratusan orang Indonesia sudah menjawab ajakan perang bersama ISIS.
”Saya pikir kita melihat, mungkin 250 (orang),” katanya, seperti dikutip ABC, Jumat (9/10/2015). Dia mengatakan bahwa hal itu menjadi ancaman besar bagi Indonesia, karena gerakan teroris di dalam negeri bisa melakukan revitalisasi setelah ratusan orang itu pulang dari Suriah.
”Jika orang-orang itu datang kembali dengan pengalaman perang, setelah bertempur di Suriah dan Irak, punya ideologi baru, lebih banyak pengalaman tentang senjata dan pengambilan bom dan sebagainya,” lanjut Sidney Jones.
Menurutnya, ISIS tidak hanya menginginkan anak-anak muda saja yang direkrut. Bahkan kelompok itu membuat propaganda dengan target para keluarga. ”(ISIS) memiliki tambahan daya tarik menjadi negara Islam murni. Itu faktor daya tarik nyata,” katanya.
Komentar Sidney Jones muncul setelah ada film dokumenter yang bertujuan untuk membendung aliran orang-orang Indonesia menuju Suriah. Film dokumenter itu salah satunya berisi kekecewaan mantan anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bertugas merekrut orang-orang baru untuk kelompok radikal itu.
Sidney Jones yang merupakan Kepala Lembaga Analisis Kebijakan Konflik yang berbasis di Jakarta, mengatakan bahwa ratusan orang Indonesia sudah menjawab ajakan perang bersama ISIS.
”Saya pikir kita melihat, mungkin 250 (orang),” katanya, seperti dikutip ABC, Jumat (9/10/2015). Dia mengatakan bahwa hal itu menjadi ancaman besar bagi Indonesia, karena gerakan teroris di dalam negeri bisa melakukan revitalisasi setelah ratusan orang itu pulang dari Suriah.
”Jika orang-orang itu datang kembali dengan pengalaman perang, setelah bertempur di Suriah dan Irak, punya ideologi baru, lebih banyak pengalaman tentang senjata dan pengambilan bom dan sebagainya,” lanjut Sidney Jones.
Menurutnya, ISIS tidak hanya menginginkan anak-anak muda saja yang direkrut. Bahkan kelompok itu membuat propaganda dengan target para keluarga. ”(ISIS) memiliki tambahan daya tarik menjadi negara Islam murni. Itu faktor daya tarik nyata,” katanya.
(mas)