Kecam Serangan Rusia di Suriah, Definisi 'Teroris' Versi AS Dipertanyakan

Selasa, 06 Oktober 2015 - 14:39 WIB
Kecam Serangan Rusia...
Kecam Serangan Rusia di Suriah, Definisi 'Teroris' Versi AS Dipertanyakan
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) terus mengecam serangan Rusia di Suriah yang dianggap salah sasaran, yakni bukan menargetkan teroris. Namun, definisi “teroris” oleh AS mulai dipertanyakan karena di Suriah terdapat banyak kelompok teror.

Christopher Kozak, seorang analis AS di Institut untuk Studi Perang, menilai definisi “teroris” versi AS sudah kacau.

Kozak membandingkan definisi “teroris” versi Rusia yang lebih tegas. Salah satu definisi itu pernah diucapkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov kepada wartawan di sela-sela sidang PBB.

”Jika ia tampak seperti seorang teroris, jika itu bertindak seperti teroris, jika berjalan seperti teroris, jika perkelahian seperti teroris, itu teroris,” kata Lavrov.

Moskow telah mempertanyakan kebijakan Washington yang dianggap telah mendukung berbagai jaringan teror di Timur Tengah dan afiliasinya yang telah memaksa pemerintahan Obama untuk melakukan beberapa akrobat retoris yang cukup mengesankan.

”Masalah mendasarnya adalah bahwa AS sedang mencoba untuk menceraikan kampanye anti-terorisme internasional dari sisa perang saudara di Suriah,” kritik Kozak.

Dia mencontohkan pasukan pemberontak moderat yang dilatih AS tidak benar-benar melawan kelompok teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan pada akhirnya justru dikalahkan kelompok teror al-Nusra. ”Para pemberontak ingin melawan rezim (Suriah), bukan ISIS,” kata Kozak, seperti dikutip Sputnik, Selasa (6/10/2015).

”(Sedangkan) Rusia memiliki beberapa pengaruh karena mereka datang dengan posisi yang lebih koheren,” lanjut Kozak.

Bagian dari kebingungan Washington berasal dari keengganannya untuk menentukan al-Nusra cabang al-Qaeda di Suriah, sebagai organisasi teroris. AS selama ini berpendapat al-Nusra bukan bagian dari kelompok teror bernama Khorasan.

Padahal PBB sendiri menegaskan al-Nusra sudah masuk kategori kelompok teror. ”Perbedaan antara Nusra dan Kelompok Khorasan adalah sesuatu bagi Pentagon,” kata Kozak. ”Mereka ingin mengurai baris agar tidak terseret ke dalam konflik dengan al-Nusra serta ISIS.”

Pendekatan ini berbeda dengan yang dilakukan Rusia. Kremlin berkoordinasi dengan pemilik kedaulatan, yakni rezim Suriah untuk mengindentifikasi kelompok mana saja yang harus diserang karena masuk kategori teroris. Terlebih, di Suriah sudah muncul banyak kelompok teror dengan anggota para warga asing dari berbagai negara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5002 seconds (0.1#10.140)