Malaysia Buru Tiga Tersangka Bom Bangkok
A
A
A
KUALA LUMPUR - Otoritas keamanan Malaysia hingga saat ini terus memburu tiga tersangka kasus pemboman yang terjadi di Bangkok, Agustus lalu. Perburuan terhadap ketiga tersangka itu dilakukan setelah Pemerintah Thailand menyerahkan nama-nama para tersangka kepada aparat Malaysia.
"Kami telah bertemu dengan pemerintah Thailand dan berdiskusi. Ada tiga nama yang diberikan kepada kami dan kami akan memburu mereka," ujar Deputi Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Dalam Negeri Ahmad Zahid, seperti dilansir dari laman Xinhua, Kamis (1/10/2015).
"Namun apa yang kami butuhkan sekarang adalah data biometrik mereka dan bukti DNA atau apapun itu untuk mempermudah proses identifikasi dan penangkapan mereka," kata Zaid.
Zaid menegaskan, jika para tersangka tersebut bisa terkait secara langsung ataupun tidak langsung. "Mereka bisa memiliki keterlibatan langsung dengan bomber atau mereka bisa jadi hanya seorang supir taksi yang membawa tersangka," katanya.
Sebelumnya, pihak keamanan Negeri Jiran itu telah menahan delapan orang yang diduga terlibat dalam pemboman di kuil Erawan, Bangkok, yang menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 120 orang lainnya.
"Kami telah bertemu dengan pemerintah Thailand dan berdiskusi. Ada tiga nama yang diberikan kepada kami dan kami akan memburu mereka," ujar Deputi Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Dalam Negeri Ahmad Zahid, seperti dilansir dari laman Xinhua, Kamis (1/10/2015).
"Namun apa yang kami butuhkan sekarang adalah data biometrik mereka dan bukti DNA atau apapun itu untuk mempermudah proses identifikasi dan penangkapan mereka," kata Zaid.
Zaid menegaskan, jika para tersangka tersebut bisa terkait secara langsung ataupun tidak langsung. "Mereka bisa memiliki keterlibatan langsung dengan bomber atau mereka bisa jadi hanya seorang supir taksi yang membawa tersangka," katanya.
Sebelumnya, pihak keamanan Negeri Jiran itu telah menahan delapan orang yang diduga terlibat dalam pemboman di kuil Erawan, Bangkok, yang menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 120 orang lainnya.
(ian)