Korut Siap Ladeni Perang Nuklir AS
A
A
A
LONDON - Duta besar Korea Utara (Korut) untuk Inggris, Hyon Hak-bong mengatakan, rezim Kim Jong-un memiliki kemampuan untuk melawan perang nuklir dengan koalisi Barat pimpinan Amerika Serikat (AS). Belum lama ini Pyongyang mengumumkan telah memperbaharui fasilitas nuklir utama mereka.
"Korut disiapkan untuk melawan segala jenis perang yang akan dipilih oleh AS. Perang konvensional dengan perang konvensional, dan perang nuklir dengan perang nuklir," kata Hak-bong saat berbicara di London, seperti dikutip dari laman IB Times, Kamis (1/10/2015).
Menurut Hak-bong, sikap agresif yang ditunjukkan oleh negaranya adalah sebuah respon alami atas sikap permusuhan yang ditunjukkan AS terhadap negaranya. Ia menambahkan, latihan militer bersama AS dengan Korea Selatan adalah sebuah tindakan provokatif dan sangat ofensif.
Keduanya dituding menskenariokan penaklukan dan pendudukan Pyongyang. Hak-bong pun mendesak AS dan Korsel untuk mengakhiri latihan militer tahunan itu guna meredakan ketegangan.
"Jika terjadi perang, maka kerusakan dan kehancurannya akan berbeda dengan tahun 1950-an dan luas peperangan tidak lagi hanya sebatas Semenanjung Korea. Hulu ledak nuklir dengan daya ledak sepuluh kali lebih besar dari pada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima akan terbang melintasi Samudera Pasifik," tuturnya.
Sebelumnya, pada bulan September lalu, Pyongyang mengumumkan, semua fasilitas nuklir di kompleks Yongbyon, termasuk pabrik pengayaan uranium telah dimodifikasi. Saat ini, situs nuklir itu mempunyai kemampuan dapat menggunakan bom atom setiap saat.
"Korut disiapkan untuk melawan segala jenis perang yang akan dipilih oleh AS. Perang konvensional dengan perang konvensional, dan perang nuklir dengan perang nuklir," kata Hak-bong saat berbicara di London, seperti dikutip dari laman IB Times, Kamis (1/10/2015).
Menurut Hak-bong, sikap agresif yang ditunjukkan oleh negaranya adalah sebuah respon alami atas sikap permusuhan yang ditunjukkan AS terhadap negaranya. Ia menambahkan, latihan militer bersama AS dengan Korea Selatan adalah sebuah tindakan provokatif dan sangat ofensif.
Keduanya dituding menskenariokan penaklukan dan pendudukan Pyongyang. Hak-bong pun mendesak AS dan Korsel untuk mengakhiri latihan militer tahunan itu guna meredakan ketegangan.
"Jika terjadi perang, maka kerusakan dan kehancurannya akan berbeda dengan tahun 1950-an dan luas peperangan tidak lagi hanya sebatas Semenanjung Korea. Hulu ledak nuklir dengan daya ledak sepuluh kali lebih besar dari pada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima akan terbang melintasi Samudera Pasifik," tuturnya.
Sebelumnya, pada bulan September lalu, Pyongyang mengumumkan, semua fasilitas nuklir di kompleks Yongbyon, termasuk pabrik pengayaan uranium telah dimodifikasi. Saat ini, situs nuklir itu mempunyai kemampuan dapat menggunakan bom atom setiap saat.
(ian)