Media Inggris: Ratusan Militan ISIS Membelot setelah Gaji Dipotong
A
A
A
MOSUL - Ratusan militan ISIS dilaporkan membelot dan bergabung ke faksi saingan kelompok itu setelah gaji mereka dipotong banyak. Pemotongan gaji itu karena ISIS mengalami masalah keuangan akibat diserang koalisi pimpinan AS yang nyaris tanpa henti.
Laporan itu pertama kali diterbitkan media Inggris, Daily Mirror. Dalam laporan itu, militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebelumnya digaji senilai 260 poundsterling per bulan.
Namun, lantaran menghadapi masalah keuangan, gaji militan ISIS dipotong dan hanya menerima 65 poundsterling per bulan. Laporan itu menyebut setidaknya 200 militan ISIS di Irak utara membelot ke kelompok teror lainnya di Suriah.
Kelompok yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi selama ini membangun pundi-pundi keuangan dari merampok bank, mencuri dari kelompok minoritas, penyelundupan manusia, menjual minyak dan barang antik di pasar gelap hingga tebusan dari sandera penculikan.
Laporan media Inggris itu mengutip sumber di Baghdad yang tahu kondisi ISIS.”Banyak militan telah meninggalkan (ISIS), setelah uang yang digelontorkan pada mereka semakin berkurang dan tak dapat diandalkan. Beberapa dari mereka tidak senang dengan prospek itu,” kata sumber itu, yang dilansir Rabu (30/9/2015).
Laporan media Inggris itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kelompok ISIS yang biasanya melansir konfirmasi melalui media sosial juga tidak merespons laporan pembelotan ratusan militannya karena masalah keuangan.
Analis yang juga editor koran pertahanan, Chris Hughes, juga melaporkan bahwa para pemimpin ISIS mulai khawatir dengan adanya ekspansi para militan ISIS ke Afrika Utara akan menyebabkan masalah keuangan lebih lanjut.
Laporan itu pertama kali diterbitkan media Inggris, Daily Mirror. Dalam laporan itu, militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebelumnya digaji senilai 260 poundsterling per bulan.
Namun, lantaran menghadapi masalah keuangan, gaji militan ISIS dipotong dan hanya menerima 65 poundsterling per bulan. Laporan itu menyebut setidaknya 200 militan ISIS di Irak utara membelot ke kelompok teror lainnya di Suriah.
Kelompok yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi selama ini membangun pundi-pundi keuangan dari merampok bank, mencuri dari kelompok minoritas, penyelundupan manusia, menjual minyak dan barang antik di pasar gelap hingga tebusan dari sandera penculikan.
Laporan media Inggris itu mengutip sumber di Baghdad yang tahu kondisi ISIS.”Banyak militan telah meninggalkan (ISIS), setelah uang yang digelontorkan pada mereka semakin berkurang dan tak dapat diandalkan. Beberapa dari mereka tidak senang dengan prospek itu,” kata sumber itu, yang dilansir Rabu (30/9/2015).
Laporan media Inggris itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kelompok ISIS yang biasanya melansir konfirmasi melalui media sosial juga tidak merespons laporan pembelotan ratusan militannya karena masalah keuangan.
Analis yang juga editor koran pertahanan, Chris Hughes, juga melaporkan bahwa para pemimpin ISIS mulai khawatir dengan adanya ekspansi para militan ISIS ke Afrika Utara akan menyebabkan masalah keuangan lebih lanjut.
(mas)