Desanya Terancam Dihancurkan, Warga Palestina Minta Dukungan Senat AS

Selasa, 29 September 2015 - 22:45 WIB
Desanya Terancam Dihancurkan,...
Desanya Terancam Dihancurkan, Warga Palestina Minta Dukungan Senat AS
A A A
WASHINGTON - Enam warga Palestina datang ke ibukota Amerika Serikat (AS), Washington untuk meminta dukungan dari Senat AS terhadap desa mereka yang terancam diruntuhkan oleh Israel.

Desa Susya, yang berada di Tepi Barat, sebelumnya telah dihancurkan oleh Israel. Kini di daerah itu hanya tersisa sejumlah lahan yang digunakan untuk membangun tenda-tenda bagi warga yang tinggal di desa tersebut. Meski begitu, tenda-tenda itu pun terancam di bongkar oleh tentara Israel. Desa Susya pun menjadi simbol pendudukan Tepi Barat oleh Israel.

"Kami di sini untuk meminta Anda untuk mendukung kami. Itu cukup. Kami sangat lelah," ujar salah seorang penduduka Susya, Fatma Nawajaa, saat brifing Senat AS yang dihadiri 15 staf Senat AS, seperti dikutip dari laman AFP, Selasa (29/9/2015).

Menanggapi permintaan itu, salah seorang anggota Senat dari Partai Demokrat Dianne Feinstein pun bereaksi di twitter. "Israel tidak boleh menghancurkan rumah-rumah di Palestina. Ini hanya akan membuat situasi lebih sulit," cuitnya.

Feinstein sendiri telah bertemu dengan Fatma dan kelompoknya. Ia pula yang memberikan akses kepada Fatma dan kelompoknya ke ruang pertemuan Senat pada Senin kemarin. Apa yang dilakukan olah Fatma pun berbuah manis. Sejauh ini sudah 12 Senat anggota Partai Demokrat telah memberikan tekanan kepada Menteri Luar Negeri John Kerry untuk segera bertindak dalam masalah tersebut.

Menurut LSM yang membiayai kedatangan Fatma dan kelompoknya, Rebuilding Alliance, panggilan telepon yang sederhana dari senator dan anggota kongres AS kepada Departemen Luar Negeri atau diplomat Israel di Washington bisa berbampak besar. Terlebih lagi jelang kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Washington pada bulan November mendatang.

"Kedutaan Israel memiliki tiga lantai yang ditujukan untuk menanggapi anggota Kongres. Ini bukan kita sebagai warga negara yang akan mendapat jawaban, tapi anggota kami dari Kongres, orang-orang yang mewakili kita, tentu akan mendapat jawaban," ujar Direktur Eksekutif, Donna Baranski-Walker.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1091 seconds (0.1#10.140)