Ayah Asal Pakistan Bunuh Putrinya karena Curi Kondom untuk Zina
A
A
A
DARMSTADT - Seorang pria bernama Asadullah Khan, 51, dan istrinya Shazia, 41, asal Pakistan diadili atas tuduhan membunuh putrinya, Lareeb Khan, 19, di Jerman. Asadullah mengaku mencekik putrinya hingga tewas setelah korban ketahuan mencuri kondom untuk berzina dengan pacarnya.
Asadullah berbicara di pengadilan di Darmstadt, Jerman, bahwa putrinya telah membawa “penghinaan” terhadap keluarganya setelah menjalin hubungan asmara dengan pria yang tidak disetujui keluarga.
Dia dan istrinya sudah mengatur pernikahan untuk putrinya. Asadullah mengaku membunuh Lareeb pada tanggal 28 Januari 2015, sementara istrinya menonton. Demikian laporan surat kabar Jerman, Bild, semalam (28/9/2015).
Setelah membunuh putrinya, Asadullah dan istrinya membungkus jasad putrinya dengan pakaian. Jasa korban kemudian ditempatkan di kursi roda dan dinaikkan ke mobil sampai akhirnya dibuang ke sebuah tanggul hutan. Jasad Lareeb ditemukan oleh orang yang lewat pada hari berikutnya.
”Lareeb tinggal jauh dari rumah selama beberapa malam berturut-turut dan berhenti mengenakan jilbab,” kata ibu korban, Shazia.
”Suatu hari kami menerima surat dari polisi yang mengatakan bahwa ia telah tertangkap karena mencoba untuk mencuri kondom. Pada titik ini menjadi jelas bahwa ada kontak seksual. Saya menunjukkan surat kepada suami saya,” lanjut Shazia di pengadilan.
Pasangan ini sudah melarang Lareeb meninggalkan rumah, tapi korban terus menemui pacarnya. Pacar Lareeb, diketahui bernama Raheel, 25, seorang mahasiswa dan sopir taksi, mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka berencana untuk menikah.
Dia mengatakan bahwa Lareeb pernah mengeluh padanya setelah dipukuli ibunya dengan tongkat.
Asadullah berbicara di pengadilan di Darmstadt, Jerman, bahwa putrinya telah membawa “penghinaan” terhadap keluarganya setelah menjalin hubungan asmara dengan pria yang tidak disetujui keluarga.
Dia dan istrinya sudah mengatur pernikahan untuk putrinya. Asadullah mengaku membunuh Lareeb pada tanggal 28 Januari 2015, sementara istrinya menonton. Demikian laporan surat kabar Jerman, Bild, semalam (28/9/2015).
Setelah membunuh putrinya, Asadullah dan istrinya membungkus jasad putrinya dengan pakaian. Jasa korban kemudian ditempatkan di kursi roda dan dinaikkan ke mobil sampai akhirnya dibuang ke sebuah tanggul hutan. Jasad Lareeb ditemukan oleh orang yang lewat pada hari berikutnya.
”Lareeb tinggal jauh dari rumah selama beberapa malam berturut-turut dan berhenti mengenakan jilbab,” kata ibu korban, Shazia.
”Suatu hari kami menerima surat dari polisi yang mengatakan bahwa ia telah tertangkap karena mencoba untuk mencuri kondom. Pada titik ini menjadi jelas bahwa ada kontak seksual. Saya menunjukkan surat kepada suami saya,” lanjut Shazia di pengadilan.
Pasangan ini sudah melarang Lareeb meninggalkan rumah, tapi korban terus menemui pacarnya. Pacar Lareeb, diketahui bernama Raheel, 25, seorang mahasiswa dan sopir taksi, mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka berencana untuk menikah.
Dia mengatakan bahwa Lareeb pernah mengeluh padanya setelah dipukuli ibunya dengan tongkat.
(mas)