Ben Carson: Muslim Harus Tolak Quran jika Ingin Jadi Presiden AS
A
A
A
WASHINGTON - Calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) 2016 dari Partai Republik, Ben Carson, kembali membuat komentar yang menyinggung komunitas Muslim AS. Dalam wawancara dengan CNN, Carson mengatakan umat Muslim harus menolak Quran dan hukum syariah jika ingin menjadi Presiden AS.
”Saya akan memiliki masalah dengan seseorang yang memeluk semua doktrin yang berhubungan dengan Islam,” kata Carson kepada Jake Tapper dari CNN.
”Jika mereka tidak bersedia untuk menolak (hukum) syariah dan semua bagian dari itu yang berbicara tentang isi Quran. Jika mereka tidak bersedia untuk menolak itu, subjek, warga Amerika dan Konstitusi, maka tentu saja, saya akan (menolaknya),” katanya lagi.
Sebelumnya, Carson pernah membuat komentar kontroversial, di mana seorang Muslim tidak bisa menjadi Presiden AS. Komentarnya itu telah dikecam komunitas Muslim di AS yang dianggap tak sejalan dengan semangat demokrasi di negeri Paman Sam.
”Saya akan meminta Anda, apakah Anda bersedia untuk melakukan itu, Apakah Anda bersedia untuk melakukan advokasi pada seseorang yang tidak akan melakukannya (menolak Quran). Mungkin tidak?,” tanya dia.
“Saya kira itu tergantung pada apa iman yang jika itu tidak konsisten dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Amerika, maka tentu saja saya harus peduli,” ucapnya yang tidak percaya bahwa rakyat AS siap untuk memiliki presiden Muslim, seperti dikutip IB Times, Senin (28/9/2015) .
Sebuah jajak pendapat NBC/WSJ baru-baru ini mengungkapkan popularitas Carson masih tertinggal satu poin dari Capres Partai Republik lainnya, Donald Trump. Di mana, popularitas Trump mencapai 21 persen dalam survei tersebut. Sedangkan Carson 20 persen.
”Saya akan memiliki masalah dengan seseorang yang memeluk semua doktrin yang berhubungan dengan Islam,” kata Carson kepada Jake Tapper dari CNN.
”Jika mereka tidak bersedia untuk menolak (hukum) syariah dan semua bagian dari itu yang berbicara tentang isi Quran. Jika mereka tidak bersedia untuk menolak itu, subjek, warga Amerika dan Konstitusi, maka tentu saja, saya akan (menolaknya),” katanya lagi.
Sebelumnya, Carson pernah membuat komentar kontroversial, di mana seorang Muslim tidak bisa menjadi Presiden AS. Komentarnya itu telah dikecam komunitas Muslim di AS yang dianggap tak sejalan dengan semangat demokrasi di negeri Paman Sam.
”Saya akan meminta Anda, apakah Anda bersedia untuk melakukan itu, Apakah Anda bersedia untuk melakukan advokasi pada seseorang yang tidak akan melakukannya (menolak Quran). Mungkin tidak?,” tanya dia.
“Saya kira itu tergantung pada apa iman yang jika itu tidak konsisten dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Amerika, maka tentu saja saya harus peduli,” ucapnya yang tidak percaya bahwa rakyat AS siap untuk memiliki presiden Muslim, seperti dikutip IB Times, Senin (28/9/2015) .
Sebuah jajak pendapat NBC/WSJ baru-baru ini mengungkapkan popularitas Carson masih tertinggal satu poin dari Capres Partai Republik lainnya, Donald Trump. Di mana, popularitas Trump mencapai 21 persen dalam survei tersebut. Sedangkan Carson 20 persen.
(mas)