Raja Yordania: Al-Aqsa Hanya untuk Kaum Muslim!
A
A
A
AMMAN - Pemimpin Yordania, Raja Abdullah menegaskan, bahwa hanya kaum Muslim yang diperbolehkan memasuki al-Aqsa. Hal itu disampaikan Abdullah di hadapan perwakilan Knesset (Parlemen Israel) yang datang berkunjung ke Yordania.
Setidaknya lima orang perwakilan Knesset datang mengunjungi Amman dan melakukan pertemuan dengan Abdullah untuk membahas situsi di komplek al-Aqsa. Abdullah dalam pertemuan itu, menurut perwakilan Knesset, berbicara secara gamblang soal bentrokan di al-Aqsa.
"Raja Yordania terus terang mengatakan kepada perwakilan Knesset, bahwa masjid al-Aqsa hanya diperuntukan untuk Muslim, tanpa ada pembagian, atau yang lainnya," bunyi pernyataan perwakilan Knesset paska menemui Abdullah.
"Semua yang diutarakan oleh Raja Abdullah sangat tajam dan lugas, dan setiap kata-katanya menunjukan kemarahan tentang apa yang terjadi di al-Aqsa dan Yarusalem," sambungnya, seperti dilansir Jpost pada Minggu (20/9/2015).
Yordania sendiri sejatinya berhak untuk menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh datang ke komplek al-Aqsa. Karena, mereka adalah pemegang hak kustodian dari wilayah yang disengketakan oleh Israel dan Palestina tersebut.
Sementara itu, paska melakukan pertemuan dengan Abdullah, kelima perwakilan Knesset itu rencananya akan bertolak ke Turki. Di sana, rencananya mereka akan melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Tayip Erdogan untuk membahas masalah yang sama, yakni situasi di al-Aqsa
Setidaknya lima orang perwakilan Knesset datang mengunjungi Amman dan melakukan pertemuan dengan Abdullah untuk membahas situsi di komplek al-Aqsa. Abdullah dalam pertemuan itu, menurut perwakilan Knesset, berbicara secara gamblang soal bentrokan di al-Aqsa.
"Raja Yordania terus terang mengatakan kepada perwakilan Knesset, bahwa masjid al-Aqsa hanya diperuntukan untuk Muslim, tanpa ada pembagian, atau yang lainnya," bunyi pernyataan perwakilan Knesset paska menemui Abdullah.
"Semua yang diutarakan oleh Raja Abdullah sangat tajam dan lugas, dan setiap kata-katanya menunjukan kemarahan tentang apa yang terjadi di al-Aqsa dan Yarusalem," sambungnya, seperti dilansir Jpost pada Minggu (20/9/2015).
Yordania sendiri sejatinya berhak untuk menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh datang ke komplek al-Aqsa. Karena, mereka adalah pemegang hak kustodian dari wilayah yang disengketakan oleh Israel dan Palestina tersebut.
Sementara itu, paska melakukan pertemuan dengan Abdullah, kelima perwakilan Knesset itu rencananya akan bertolak ke Turki. Di sana, rencananya mereka akan melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Tayip Erdogan untuk membahas masalah yang sama, yakni situasi di al-Aqsa
(esn)