Prancis Butuh Figur Pemimpin Seperti Putin
A
A
A
PARIS - Anggota Majelis Nasional Prancis, Claude Goasguen menyebut negaranya saat ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Goasguen, Putin adalah seorang pemimpin yang kuat, dan mampu memimpin negara di masa-masa sulit.
Goasguen, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (18/9/2015), menuturkan sejauh ini Prancis baru memiliki satu pemimpin yang mirip dengan Putin, dari segi gaya kepimpinan. Figur tersebut, lanjut Goasguen adalah Jenderal Charles de Gaulle, pemimpin Prancis pada medio 1940-an.
"Prancis membutuhkan tokoh politik seperti Putin yang dapat menonjol di atas orang lain. Saya berharap kami bisa menemukan seseorang seperti itu dalam pemilu berikutnya," kata Goasguen, kala berbicara di forum bilateral Prancis-Rusia di Paris.
Di kesempatan yang sama, politisi Prancis itu juga turut melemparkan kritik atas kebijakan sanksi anti-Rusia yang dipraktekan oleh sejumlah negara Eropa, dan Amerika Serikat (AS). Goasguen menilai sanksi itu adalah sesuatu yang kontraproduktif.
Goasguen juga menyebut harusnya Prancis tidak ikut-ikutan menjatuhkan sanksi untuk Negeri Beruang Merah itu. "Demi kepentingan Prancis, harusnya sanksi itu dicabut secepatnya," sambungnya.
Goasguen, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (18/9/2015), menuturkan sejauh ini Prancis baru memiliki satu pemimpin yang mirip dengan Putin, dari segi gaya kepimpinan. Figur tersebut, lanjut Goasguen adalah Jenderal Charles de Gaulle, pemimpin Prancis pada medio 1940-an.
"Prancis membutuhkan tokoh politik seperti Putin yang dapat menonjol di atas orang lain. Saya berharap kami bisa menemukan seseorang seperti itu dalam pemilu berikutnya," kata Goasguen, kala berbicara di forum bilateral Prancis-Rusia di Paris.
Di kesempatan yang sama, politisi Prancis itu juga turut melemparkan kritik atas kebijakan sanksi anti-Rusia yang dipraktekan oleh sejumlah negara Eropa, dan Amerika Serikat (AS). Goasguen menilai sanksi itu adalah sesuatu yang kontraproduktif.
Goasguen juga menyebut harusnya Prancis tidak ikut-ikutan menjatuhkan sanksi untuk Negeri Beruang Merah itu. "Demi kepentingan Prancis, harusnya sanksi itu dicabut secepatnya," sambungnya.
(esn)