Ali Muhammad Al-Nimr Bakal Disalib di Saudi karena Demo

Jum'at, 18 September 2015 - 17:52 WIB
Ali Muhammad Al-Nimr...
Ali Muhammad Al-Nimr Bakal Disalib di Saudi karena Demo
A A A
RIYADH - Ali Muhammad Al-Nimr, seorang tahanan Arab Saudi akan dihukum mati dengan cara disalib setelah upaya banding terakhirnya ditolak pada pekan ini. Dia ditangkap pada Februari 2012 saat berusia 17 tahun karena ikut demo anti-pemerintah di kota kelahirannya, Qatif.

Ali ikut demo besar di kota itu setelah terinpirasi gerakan “Arab Spring” pada saat itu. Beberapa demonstran di kota itu juga telah diganjar hukuman mati. Kota Qatif didominasi warga Syiah Saudi.

Ali dituduh oleh Pemerintah Saudi berpartisipasi dalam demoo ilegal dan kepemilikan senjata api. Dia dijebloskan ke penjara tanpa ada akses ke pengacara. Bukti telah muncul bahwa dia disiksa dan dipaksa untuk menandatangani sebuah dokumen yang setara dengan pengakuan.

Meskipun tidak pernah ada bukti bahwa dia memiliki senjata api, dokumen yang ditandatangani menjadi dasar penanganan kasus terhadap Ali. Dia kemudian dihukum oleh Pengadilan Kriminal Khusus Arab Saudi (SCC), yakni hukuman mati dengan cara disalib pada 27 Mei 2014.

Kasus Ali juga diyakini dikaitkan dengan sosok pamannya, Sheikh Nimr al-Nimr Baqr, yang merupakan tokoh agama berpengaruh dan seorang aktivis di Inggris. Nimr dikenal sebagai seorang kritikus terkenal yang menentang keluarga penguasa Saudi.

Menurut laporan International Business Times, Pemerintah Saudi berencana untuk mengeksekusi Ali dalam beberapa hari ke depan. Pihak keluarga tidak pernah diberitahu kapan tanggal eksekusi itu. Ali dan keluarganya telah secara konsisten membantah tuduhan terhadap dirinya. Namun, upaya banding terakhir Ali untuk menghindari hukuman mati telah kandas.

Reprieve, sebuah organisasi hak asasi manusia dan badan bantuan hukum, telah mendesak Uni Eropa untuk campur tangan atas rencana eksekusi terhadap Ali.

”Tidak ada yang harus pergi melewati cobaan, Ali telah menderita karena penyiksaan, dipaksa membuat pengakuan, dan proses persidangan rahasia yang tak adil, yang membuatnya akan dihukum mati dengan penyaliban,” kata Direktur Reprieve, Maya Foa, yang dilansir Sputnik, Jumat (18/9/2015).
(mas)
Berita Terkait
Begini Suasana Perayaan...
Begini Suasana Perayaan Hari Valentine di Arab Saudi
Arab Saudi Segera Buka...
Arab Saudi Segera Buka Toko Alkohol Pertama
Pangeran Badr bin Abdul...
Pangeran Badr bin Abdul Mohsin yang Memajukan Tradisi dan Budaya Saudi Meninggal pada Usia 75 Tahun
Anak Muda Saudi Ini...
Anak Muda Saudi Ini Ubah Gurun Pasir Jadi Ladang Pertanian yang Menarik Wisatawan Asing
3 Alasan PM Netanyahu...
3 Alasan PM Netanyahu Meminta Raja Salman Mendirikan Negara Palestina di Arab Saudi
Arab Saudi Bertambah...
Arab Saudi Bertambah Kaya Raya, Ternyata Ini 3 Penyebabnya
Berita Terkini
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
57 menit yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
1 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
4 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
5 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
6 jam yang lalu
Pendaki Asal China Mendaki...
Pendaki Asal China Mendaki Gunung Fuji hanya untuk Mencari Ponselnya yang Hilang
7 jam yang lalu
Infografis
Ibtihal Aboussad Dipecat...
Ibtihal Aboussad Dipecat Microsoft karena Menentang Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved