Komunikasi Ponsel Bocorkan Posisi Anggota ISIS Asal Inggris
A
A
A
LONDON - Badan intelijen Inggris dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), berhasil meretas ponsel milik dua anggota ISIS asal Inggris, Reyaad Khan dan Junaid Hussain. Penyadapan dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan pergerakan mereka sebelum keduanya tewas akibat serangan drone di Suriah.
Seperti dikutip dari laman Independent, Rabu (26/9/2015), pihak intelijen Inggris dan AS mengetahui posisi Khan dan Hussain setelah keduanya menggunakan ponsel untuk menghubungi teman-temannya di rumah. Setelah posisi mereka diketahui, Sekretaris Keamanan Inggris memberikan lampu hijau kepada Angkatan Udara Inggris (RAF) menyerang mereka menggunakan drone.
Reyaad Khan (21) tewas oleh sebuah rudal Hellfire yang ditembakkan oleh pesawat drone RAF. Rudal itu menghantam mobil yang ditumpanginya bersama temannya yang juga anggota ISIS asal Inggris, Ruhul Amin. Sedangkan Junaid Hussain tewas tiga hari berikutnya.
Menurut seorang anggota ISIS, Hussain (21) menjadi buruan otoritas Inggris setelah ia berhasil meretas dokumen milik mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Selain itu suami dari Nyonya Teror ISIS, Sally Jones, itu diduga berada di balik serangan cyber ISIS di Inggris dan AS.
Terkait kabar peretasan itu, perusahaan layanan data Surespot membantahnya dan tetap menyatakan sebagai layanan data paling aman dalam melindungi pesan data pribadi.
Seperti dikutip dari laman Independent, Rabu (26/9/2015), pihak intelijen Inggris dan AS mengetahui posisi Khan dan Hussain setelah keduanya menggunakan ponsel untuk menghubungi teman-temannya di rumah. Setelah posisi mereka diketahui, Sekretaris Keamanan Inggris memberikan lampu hijau kepada Angkatan Udara Inggris (RAF) menyerang mereka menggunakan drone.
Reyaad Khan (21) tewas oleh sebuah rudal Hellfire yang ditembakkan oleh pesawat drone RAF. Rudal itu menghantam mobil yang ditumpanginya bersama temannya yang juga anggota ISIS asal Inggris, Ruhul Amin. Sedangkan Junaid Hussain tewas tiga hari berikutnya.
Menurut seorang anggota ISIS, Hussain (21) menjadi buruan otoritas Inggris setelah ia berhasil meretas dokumen milik mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Selain itu suami dari Nyonya Teror ISIS, Sally Jones, itu diduga berada di balik serangan cyber ISIS di Inggris dan AS.
Terkait kabar peretasan itu, perusahaan layanan data Surespot membantahnya dan tetap menyatakan sebagai layanan data paling aman dalam melindungi pesan data pribadi.
(esn)