Iran-China Sepakati Solusi Politik untuk Krisis Suriah
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, Iran dan China sepakat jika solusi politik adalah jalan keluar terbaik untuk masalah di Suriah dan Yaman serta permasalahan lain di Timur Tengah. Iran juga siap menjadi tuan rumah bagi perusahaan China setelah sanksi yang dijatuhkan kepada negara itu diangkat.
"Saya setuju dengan Menteri Wang Yi bahwa kita berbagi pandangan yang sama mengenai isu-isu regional yang harus diselesaikan dengan cara politik. Kami ingin bekerja sama dengan China terkait isu-isu di Yaman, Suriah, dan Timur Tengah dengan mencari solusi politik," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif saat bertemu dengan Yi, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/9/2015).
Sementara itu, Yi menyerukan diadakannya negosiasi terkait pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan mengutuk setiap ancaman atau penggunaan kekerasan. "Kami berdua sepakat bahwa kerusuhan di Asia Barat dan Afrika Utara tidak berkesudahan. Karena itu harus diselesaikan dengan cara politik dan kita harus mencari solusinya untuk dapat mengatasi masalah tersebut dari berbagai pihak," kata Yi.
Dalam kesempatan itu, Zarif mengucapkan terima kasih kepada China atas perannya dalam pembicaraan nuklir. "Setelah perjanjian diimplementasikan, sanksi ilegal yang sebelumnya dikenakan pada Iran akan dicabut, banyak perusahaan China akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bekerjasama dengan Iran," ujarnya.
Yi sendiri mengatakan, pihaknya akan memenuhi janji-janjinya dan akan memainkan peran aktif serta konstruktif dalam menjalankan perjanjian nuklir internasional. China telah lama keberatan dengan sanksi sepihak yang diberlakukan terhadap Iran oleh Amerika Serikat dan Eropa, serta mengecam ancaman penggunaan kekerasan.
"Saya setuju dengan Menteri Wang Yi bahwa kita berbagi pandangan yang sama mengenai isu-isu regional yang harus diselesaikan dengan cara politik. Kami ingin bekerja sama dengan China terkait isu-isu di Yaman, Suriah, dan Timur Tengah dengan mencari solusi politik," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif saat bertemu dengan Yi, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/9/2015).
Sementara itu, Yi menyerukan diadakannya negosiasi terkait pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan mengutuk setiap ancaman atau penggunaan kekerasan. "Kami berdua sepakat bahwa kerusuhan di Asia Barat dan Afrika Utara tidak berkesudahan. Karena itu harus diselesaikan dengan cara politik dan kita harus mencari solusinya untuk dapat mengatasi masalah tersebut dari berbagai pihak," kata Yi.
Dalam kesempatan itu, Zarif mengucapkan terima kasih kepada China atas perannya dalam pembicaraan nuklir. "Setelah perjanjian diimplementasikan, sanksi ilegal yang sebelumnya dikenakan pada Iran akan dicabut, banyak perusahaan China akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bekerjasama dengan Iran," ujarnya.
Yi sendiri mengatakan, pihaknya akan memenuhi janji-janjinya dan akan memainkan peran aktif serta konstruktif dalam menjalankan perjanjian nuklir internasional. China telah lama keberatan dengan sanksi sepihak yang diberlakukan terhadap Iran oleh Amerika Serikat dan Eropa, serta mengecam ancaman penggunaan kekerasan.
(esn)