Tayangan Serangan 9/11 Dibuat Guyon, Penyiar TV AS Diselidiki

Selasa, 15 September 2015 - 16:10 WIB
Tayangan Serangan 9/11...
Tayangan Serangan 9/11 Dibuat Guyon, Penyiar TV AS Diselidiki
A A A
WASHINGTON - Emma Lee, penyiar stasiun ITV, diselidiki setelah menyampaikan program tayangan peringatan 14 tahun serangan 11 September 2001 terhadap menara kembar WTC dengan guyon. Penyiar itu tertawa dan terus bercanda saat menyiarkan tayangan tragedi serangan 9/11.

Emma yang merupakan “tuan rumah” program “Jackpot 24/7” di stasiun televisi itu telah membuat warga Amerika Serikat (AS) marah. Ulahnya yang bercanda saat menyiarkan berita tragedi itu dianggap sangat tidak sensitif terhadap para korban dan kerabat korban serangan 9/11.

Program itu disiarkan Sabtu malam lalu, usai penayangan film “United 93”, yakni film yang mengisahkan detik-detik pesawat United Arilines 93 dibajak teroris dan ditabrakkan ke menara kembar WTC. Emma tertawa ketika menyampaikan acara itu, dengan berujar; ”Terima kasih untuk kedatangannya, untuk pendaratan darurat.”

Ucapan itu membuat para penonton kaget dan merasa aneh. ”Kami harap Anda menikmati film di sana, di ITV. Sekarang waktunya bagi Anda untuk duduk ketat,” lanjut Emma.

Setelah keluhan dari puluhan penonton program tayangan itu, Emma meminta maaf kepada publik AS. “’Jackpot247’ ingin meminta maaf tanpa syarat untuk komentar yang dibuat selama siaran langsung kami pada Sabtu malam,” bunyi permintaan maaf dari program televisi itu, seperti dikutip Daily Mirror, Selasa (15/9/2015).

Wakil Presiden AS, Joe Biden, yang berbicara untuk mengenang pesawat United Airlines 93 di Shanksville, Pennsylvania, memaklumi ulah penyiar televisi itu

”Presenter tidak menyadari isi dari film sebelumnya dan meminta maaf segera setelah dia dibuat sadar. Dia telah meminta kami untuk mengulangi (permintaan maafnya) secara tulus, dia menyesal,” kata Biden.

Dalam pembajakan pesawat United Airlines 93 pada 11 September 2001 oleh kelompok Al-Qaeda, 33 penumpang, lima pramugari dan dua pilot tewas.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6696 seconds (0.1#10.140)