Abbott Kalah, Australia Siap Pilih PM Baru
A
A
A
CANBERA - Rakyat Australia dipastikan akan menunjuk Perdana Menteri kelima mereka dalam delapan tahun terakhir. Hal ini terjadi setelah Perdana Menteri Australia saat ini kalah dalam pemilihan ketua Partai Liberal. Perdana Menteri saat ini, Tony Abbott kalah oleh mantan Menteri Komunikasi Australia Malcolm Turnbull.
Turbull dilaporkan berhasil mempecundangi Abbott dengan angka cukup telak. "Turnbull mendapatkan 55 persen suara, sedangkan Abbott hanya mendapatkan 45 persen suara dalam pemilihan yang berlangsung beberapa saat lalu tersebut," kata tokok Partai Liberal, Scott Buchholz.
Di Australia, seorang Perdana Menteri memang dapat dengan mudah dilengserkan oleh Parlemen. Dengan kalahnya Abbot oleh Turnbull, maka dapat dipastikan dukungan Partai Liberal terhadap Abbott telah luntur, yang membuat Abbott secara tidak langsung lengser sebagai pemimpin Negeri Kanguru itu.
Sementara itu, melansir Reuters pada Senin (14/9/2015), sekutu lama Abbott yang berubah haluan menjadi salah satu rival terbesarnya, yakni Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop berhasil menduduki jabatan Wakil Ketua Partai Liberal.
Pemilihan yang dilakukan secara mendadak ini terjadi setelah Abbott menerima tantangan Turnbull. Dimana, seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Turnbull melemparkan tantangan kepada Abbott untuk mengundurkan diri dan bersaing dengannya untuk memimpin Partai Liberal.
Popularitas Abbott sendiri, baik dalam internal Partai atau di mata Masyarakat Australia memang terus menurun. Abbott dinilai sering salah mengambil kebijakan, dan juga sering salah mengeluarkan pernyataan, yang terkadang memancing kontroversi.
Turbull dilaporkan berhasil mempecundangi Abbott dengan angka cukup telak. "Turnbull mendapatkan 55 persen suara, sedangkan Abbott hanya mendapatkan 45 persen suara dalam pemilihan yang berlangsung beberapa saat lalu tersebut," kata tokok Partai Liberal, Scott Buchholz.
Di Australia, seorang Perdana Menteri memang dapat dengan mudah dilengserkan oleh Parlemen. Dengan kalahnya Abbot oleh Turnbull, maka dapat dipastikan dukungan Partai Liberal terhadap Abbott telah luntur, yang membuat Abbott secara tidak langsung lengser sebagai pemimpin Negeri Kanguru itu.
Sementara itu, melansir Reuters pada Senin (14/9/2015), sekutu lama Abbott yang berubah haluan menjadi salah satu rival terbesarnya, yakni Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop berhasil menduduki jabatan Wakil Ketua Partai Liberal.
Pemilihan yang dilakukan secara mendadak ini terjadi setelah Abbott menerima tantangan Turnbull. Dimana, seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Turnbull melemparkan tantangan kepada Abbott untuk mengundurkan diri dan bersaing dengannya untuk memimpin Partai Liberal.
Popularitas Abbott sendiri, baik dalam internal Partai atau di mata Masyarakat Australia memang terus menurun. Abbott dinilai sering salah mengambil kebijakan, dan juga sering salah mengeluarkan pernyataan, yang terkadang memancing kontroversi.
(esn)