Pemberontak Houthi Tembak Jatuh Drone Saudi
A
A
A
SANAA - Kelompok pemberontak Houthi dilaporkan berhasil menembak jatuh sebuah pesawat nir-awak atau drone milik pemerintah Arab Saudi. Ini adalah kali kedua Houthi berhasil menembak jatuh pesawat tanpa awak milik Saudi tersebut.
Melansir Fars News pada Senin (14/9/2015), laporan mengenai ditembak jatuhnya drone Saudi ini diungkapkan oleh kelompok pemantau di Yaman. Kelompok itu juga merilis beberapa foto yang menunjukan serpihan drone milik Saudi.
Yaman memang kembali dilanda perang besar, setelah rencana negosiasi damai antara Houthi dan pemerintah Yaman gagal. Gagalnya negosiasi ini dikarenakan pemerintan Yaman pimpinan Abd Mansour Hadi secara mendadak membatalkan kehadiran dalam negosiasi yang diinisiasi PBB itu.
Pemerintah Yaman menolak hadir dalam negosiasi damai tersebut, dengan alasan bahwa sampai saat ini Houthi masih belum mengakui dan menjalankan resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 soal Yaman.
"Pemerintah Yaman memutuskan untuk tidak mengambil bagian dalam pertemuan apapun, sampai milisi mengakui Resolusi 2216 dan setuju untuk menerapkannya tanpa syarat apapun," begitu bunyi pernyataan singkat yang dirilis Pemerintah Yaman.
Melansir Fars News pada Senin (14/9/2015), laporan mengenai ditembak jatuhnya drone Saudi ini diungkapkan oleh kelompok pemantau di Yaman. Kelompok itu juga merilis beberapa foto yang menunjukan serpihan drone milik Saudi.
Yaman memang kembali dilanda perang besar, setelah rencana negosiasi damai antara Houthi dan pemerintah Yaman gagal. Gagalnya negosiasi ini dikarenakan pemerintan Yaman pimpinan Abd Mansour Hadi secara mendadak membatalkan kehadiran dalam negosiasi yang diinisiasi PBB itu.
Pemerintah Yaman menolak hadir dalam negosiasi damai tersebut, dengan alasan bahwa sampai saat ini Houthi masih belum mengakui dan menjalankan resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 soal Yaman.
"Pemerintah Yaman memutuskan untuk tidak mengambil bagian dalam pertemuan apapun, sampai milisi mengakui Resolusi 2216 dan setuju untuk menerapkannya tanpa syarat apapun," begitu bunyi pernyataan singkat yang dirilis Pemerintah Yaman.
(esn)