AS Diminta Waspadai Anggota ISIS yang Menyamar Sebagai Pengungsi
A
A
A
WASHINGTON - Utusan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk perang melawan ISIS, John Allen meminta pemerintah AS untuk mewaspadai potensi masuknya anggota kelompok ekstrimis itu ke negara tersebut dengan menyamar sebagai pengungsi.
Ketakutan ini muncul seiring keputusan pemerintah AS untuk menampung sekitar 10.000 pengungsi Suriah pada tahun fiskal 2016 yang dimulai pada 1 Oktober.
"Saya pikir kita harus waspada. Kita harus sadar akan potensi ISIS yang mungkin mencoba menanam agennya dalam wilayah kita," ujar Allen seperti dilansir dari laman ABC News, Sabtu (12/9/2015).
Meski begitu, Allen percaya, pihak FBI dan Departemen Keamanan negara mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara dini ancaman yang datang dari ISIS. "Saya memiliki keyakinan, mereka akan bekerja sangat-sangat keras untuk mencegah anggota ISIS masuk ke negara kita," ujar Allen.
Sebelumnya, sebuah media di Prancis menurunkan laporan adanya anggota ISIS yang berhasil masuk ke negara itu dengan menyamar sebagai pengungsi dari Suriah. Anggota ISIS menyelinap masuk ke negara itu bersama rombongan pencari suaka yang bermukim di kamp pengungsi Calais dan berencana melakukan aksi teror di Inggris.
Ketakutan ini muncul seiring keputusan pemerintah AS untuk menampung sekitar 10.000 pengungsi Suriah pada tahun fiskal 2016 yang dimulai pada 1 Oktober.
"Saya pikir kita harus waspada. Kita harus sadar akan potensi ISIS yang mungkin mencoba menanam agennya dalam wilayah kita," ujar Allen seperti dilansir dari laman ABC News, Sabtu (12/9/2015).
Meski begitu, Allen percaya, pihak FBI dan Departemen Keamanan negara mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara dini ancaman yang datang dari ISIS. "Saya memiliki keyakinan, mereka akan bekerja sangat-sangat keras untuk mencegah anggota ISIS masuk ke negara kita," ujar Allen.
Sebelumnya, sebuah media di Prancis menurunkan laporan adanya anggota ISIS yang berhasil masuk ke negara itu dengan menyamar sebagai pengungsi dari Suriah. Anggota ISIS menyelinap masuk ke negara itu bersama rombongan pencari suaka yang bermukim di kamp pengungsi Calais dan berencana melakukan aksi teror di Inggris.
(esn)