Kenang Serangan 9/11, Cahaya Kembar Raksasa Tembak Langit AS

Sabtu, 12 September 2015 - 16:26 WIB
Kenang Serangan 9/11,...
Kenang Serangan 9/11, Cahaya Kembar Raksasa Tembak Langit AS
A A A
NEW YORK - Cahaya kembar raksasa dari dua bangunan “menembak” ke arah langit Manhattan, Amerika Serikat (AS) dalam peringatan serangan 11 September 2001 atau 9/11.

Cahaya kembar itu jadi simbol menara kembar World Trade Canter (WTC) yang hancur diserang kelompok pembajak pesawat 14 tahun silam.

Dua cahaya itu bersumber dari 88 lampu dengan daya 7 ribu watt. Kedua cahaya itu menyorot ke langit Manhattan setinggi empat mil.

Pada puncak peringatan 14 tahun serangan 9/11 yang menewaskan 2.983 orang, Presiden AS, Barack Obama dan Ibu Negara, Michelle Obama, memimpin acara mengheningkan cipta di halaman selatan Gedung Putih hari ini (12/9/2015).

Cahaya kembar itu dianggap sebagai “Tribute in Light”, simbol dari menara kembar WTC. Karya seni publik itu dirancang oleh John Bennett, Gustavo Bonevardi, Richard Nash Gould, Julian Laverdiere, Paul Myoda dan Paul Marantz.

Pemandangan unik berwarna biru terang itu jadi tontonan warga AS yang menyaksikan dari balik-balik jendela bangunan.

Obama saat memimpin acara mengheningkan cipta menegaskan bahwa warga AS tetap berdiri kuat. ”Empat belas tahun setelah serangan teroris 9/11, kita menghormati mereka yang hilang. Kami hormat pada semua pihak yang membuat kita tetap aman. Kami berdiri kuat seperti sebelumnya,” tulis Obama di akun Twwitter-nya.

Sementara itu, ratusan korban, rekan dan anggota keluarga korban berkumpul di monumen peringatan World Trade Center (WTC).Monumen itu dibangun untuk acara tahunan di mana para kerabat korban membacakan nama-nama korban tewas akibat serangan 9/11, di Ground Zero.

”Kami datang setiap tahun. Orang banyak mendapatkan hal yang lebih kecil, tapi kami ingin berada di sini. Selama saya bernapas, saya akan berada di sini,” kata Tom Acquaviva, 81, yang kehilangan putranya, Paul Acquaviva dalam serangan 9/11, seperti dikutip Daily Mail.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0800 seconds (0.1#10.140)