Rusia Cibir Gencatan Senjata di Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Rusia mempunyai pandangan yang berbeda dengan Ukraina, terkait kesepakatan gencatan senjata yang diterapkan untuk meredam konflik di negara itu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, gencatan senjata yang diterapkan sejak 1 September lalu memang berhasil meredakan pertempuran di Ukraina Timur. Meski begitu, pihak Kremlin menilai hal itu hanya membawa sedikit kemajuan untuk mencapai perdamaian yang disponsori oleh Jerman dan Prancis.
"Stabilisasi memang relatif terjadi sejak 1 September lalu dan praktis tidak ada penembakan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina terhadap daerah penduduk sipil di Donbas," ujar Peskov seperti dilansir dari Reuters, Selasa (8/9/2015). Donbas adalah wilayah Ukraina timur yang dikuasai oleh kelompok pemberontak pro-Rusia.
"Tapi sayang, jika Anda melihat pada poin lain dari perjanjian Minsk, Anda tidak bisa mencatat kemajuan, tidak mungkin," katanya. Menurut Peskov, poin-poin dari kesepakatan perdamaian itu termasuk ketentuan otonomi daerah untuk daerah pemberontak, amenesti bagi para pejuang, dan lainnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Petro Poroshenko memuji kesepakatan gencatan senjata yang disetujui pihak pemerintah dengan kelompok separatis pro-Rusia pada awal September lalu. Ia mengatakan, tidak ada lagi tentara Ukraina yang tewas pada pekan ini akibat pertempuran.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, gencatan senjata yang diterapkan sejak 1 September lalu memang berhasil meredakan pertempuran di Ukraina Timur. Meski begitu, pihak Kremlin menilai hal itu hanya membawa sedikit kemajuan untuk mencapai perdamaian yang disponsori oleh Jerman dan Prancis.
"Stabilisasi memang relatif terjadi sejak 1 September lalu dan praktis tidak ada penembakan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina terhadap daerah penduduk sipil di Donbas," ujar Peskov seperti dilansir dari Reuters, Selasa (8/9/2015). Donbas adalah wilayah Ukraina timur yang dikuasai oleh kelompok pemberontak pro-Rusia.
"Tapi sayang, jika Anda melihat pada poin lain dari perjanjian Minsk, Anda tidak bisa mencatat kemajuan, tidak mungkin," katanya. Menurut Peskov, poin-poin dari kesepakatan perdamaian itu termasuk ketentuan otonomi daerah untuk daerah pemberontak, amenesti bagi para pejuang, dan lainnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Petro Poroshenko memuji kesepakatan gencatan senjata yang disetujui pihak pemerintah dengan kelompok separatis pro-Rusia pada awal September lalu. Ia mengatakan, tidak ada lagi tentara Ukraina yang tewas pada pekan ini akibat pertempuran.
(esn)