Ajari TKI di Saudi Bahasa Inggris, Bukan Bahasa Arab

Minggu, 06 September 2015 - 12:58 WIB
Ajari TKI di Saudi Bahasa Inggris, Bukan Bahasa Arab
Ajari TKI di Saudi Bahasa Inggris, Bukan Bahasa Arab
A A A
RIYADH - Pembekalan terhadap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri, terutama ke Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya dinilai masih belum memadai. Bahkan, materi yang diberikan dianggap kurang tepat.

Hal ini diutarakan oleh Murjasa Solly, seorang mantan TKI yang kini telah sukses menjadi pengusaha restoran di Saudi. Selain menjadi pengusaha, Murjasa juga aktif dalam membantu Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) dalam melakukan perlindungan TKI di Riyadh.

Dia adalah penghubung antara TKI di Riyadh, khususnya yang bermasalah dengan pihak KBRI. "Saya pernah kedatangan TKI tengah malam. Mau telepon ke KBRI sudah tidak ada orang. Ya sudah, kahirnya saya suruh menginap dahulu, pagi-paginya saya telepon orang KBRI agar menjemput TKI itu," cerita Murjasa saat ditemui Sindonews di Riyadh, Sabtu (5/9/2015).

Dia mengaku geram dengan penyalur-penyalur TKI yang ada di Indonesia saat ini. Karena menurutnya para penyalur tersebut hanyalah mencari untung tanpa pernah sedikitpun memperdulikan nasib para TKI yang mereka kirim tersebut.

"Saya punya pesan kepada pemerintah di Jakarta. Jangan ajari para TKI tersebut bahasa Arab, tapi ajari mereka bahasa Inggris. Sebab, bila berbicara bahasa Inggris, kita akan lebih dihargai di sini, dan juga sudah banyak warga Saudi yang bisa berbahasa Inggris,” jelasnya.

“Sejak dulu, saya juga sudah berkomunikasi dengan bahasa Inggris dengan warga setempat," seru pria yang menguasai tiga bahasa dan telah menetap di Saudi sejak 1987. Sebelumnya, selama tiga tahun Murjasa sempat menjadi TKI di Saudi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4882 seconds (0.1#10.140)