Mengenal Sawiris, Miliarder yang Ingin Beli Pulau untuk Pengungsi
A
A
A
KAIRO - Di tengah krisis pengungsi yang melanda Eropa, muncul sosok Naguib Sawiris, seorang miliarder Mesir yang disorot media-media dunia. Sebab, di saat para pemimpin Eropa pelit untuk menerima para pengungsi Suriah, miliarder itu ingin membeli pulau Mediteriania di dekat Yunani dan Italia untuk menampung para pengungsi.
Ibu bukan pertama kalinya, pengusaha eksentrik Mesir ini menjadi objek pemberitaan utama dunia. Siapa sesungguhnya Naguib Sawiris?. Dia adalah “raja” perusahaan teknologi dan komunikasi. Forbes mencatat, kekayaannya senilai sekitar USD 2,9 miliar atau setara Rp41 triliun.
Dia tercatat orang terkaya nomor 557 di dunia dan orang terkaya ketiga di Mesir. Sedangkan di kawasan benua Afrika, dia masuk 10 besar orang terkaya. (Baca: Miliarder Mesir Ingin Beli Pulau untuk Tampung Pengungsi)
Perusahaannya bernama "Orascom Telecom Media and Technology". Perusahaan itu memiliki investasi di perusahaan-perusahaan media dan teknologi di Mesir, Libanon dan Pakistan. Selain itu, Sawiris juga memiliki Koryolink, perusahaan telekomunikasi seluler 3G di Korea Utara.
Dia anak tertua dari tiga bersaudara. Sawiris mulai bergabung dengan bisnis keluarga pada tahun 1979. Orascom, perusahaan ayahnya, adalah perusahaan swasta terbesar di Mesir pada saat itu dan dipecah menjadi perusahaan operasi terpisah di akhir tahun 1990-an. Namun, dia bukan orang terkaya di anggota keluarganya. Adiknya, Nassef, adalah orang terkaya di Mesir dan orang terkaya ke-225 di dunia.
Sawiris sudah menyadari kekuatan Twitter untuk menyuarakan tawarannya membeli sebuah pulau untuk para migran dan pengungsi. “Tentu saja itu layak,” katanya ditanya soal rencananya untuk membeli Pulau Mediterania untuk menampung para pengungsi.
”Anda memiliki puluhan pulau yang sepi dan bisa menampung ratusan ribu pengungsi. Ini (sebagai) tempat penampungan sementara sampai ada rumah bagi orang-orang itu. Makanya, Anda mulailah mempekerjakan orang-orang untuk membangun perumahan, sekolah, universitas dan rumah sakit,” lanjut sang miliarder.
Pada bulan Juni 2011, dia pernah men-tweet-kan gambar Mickey Mouse dan Minnie Mouse berjanggut. Hal itu memicu amarah sejumlah ulama Islam. Bahkan para ulama saat itu menyerukan agar taipan Mesir itu dibunuh atas tuduhan penghujatan.
Dia juga pernah membuat kontroversi ketika sebuah video yang menunjukkan dia bersama para penari perempuan yang menanggalkan pakaiannya. Terlepas dari berbagai kontroversi itu, Sawiris juga melibatkan diri dalam politik Mesir. Dia tercatat sebagai salah satu anggota pendiri Partai Kebebasan Mesir.
Miliarder ini pernah berdiri menentang Ikhwanul Muslimin di Mesir dan presidennya, Mohamed Morsi, yang berkuasa tahun 2012-2013. Namun, partai Sawiris tidak ikut terlibat saat militer pimpinan Abdel Fatah el-Sisi (Presiden Mesir sekarang) mengkudeta Morsi padaJuni 2013.
Ibu bukan pertama kalinya, pengusaha eksentrik Mesir ini menjadi objek pemberitaan utama dunia. Siapa sesungguhnya Naguib Sawiris?. Dia adalah “raja” perusahaan teknologi dan komunikasi. Forbes mencatat, kekayaannya senilai sekitar USD 2,9 miliar atau setara Rp41 triliun.
Dia tercatat orang terkaya nomor 557 di dunia dan orang terkaya ketiga di Mesir. Sedangkan di kawasan benua Afrika, dia masuk 10 besar orang terkaya. (Baca: Miliarder Mesir Ingin Beli Pulau untuk Tampung Pengungsi)
Perusahaannya bernama "Orascom Telecom Media and Technology". Perusahaan itu memiliki investasi di perusahaan-perusahaan media dan teknologi di Mesir, Libanon dan Pakistan. Selain itu, Sawiris juga memiliki Koryolink, perusahaan telekomunikasi seluler 3G di Korea Utara.
Dia anak tertua dari tiga bersaudara. Sawiris mulai bergabung dengan bisnis keluarga pada tahun 1979. Orascom, perusahaan ayahnya, adalah perusahaan swasta terbesar di Mesir pada saat itu dan dipecah menjadi perusahaan operasi terpisah di akhir tahun 1990-an. Namun, dia bukan orang terkaya di anggota keluarganya. Adiknya, Nassef, adalah orang terkaya di Mesir dan orang terkaya ke-225 di dunia.
Sawiris sudah menyadari kekuatan Twitter untuk menyuarakan tawarannya membeli sebuah pulau untuk para migran dan pengungsi. “Tentu saja itu layak,” katanya ditanya soal rencananya untuk membeli Pulau Mediterania untuk menampung para pengungsi.
”Anda memiliki puluhan pulau yang sepi dan bisa menampung ratusan ribu pengungsi. Ini (sebagai) tempat penampungan sementara sampai ada rumah bagi orang-orang itu. Makanya, Anda mulailah mempekerjakan orang-orang untuk membangun perumahan, sekolah, universitas dan rumah sakit,” lanjut sang miliarder.
Pada bulan Juni 2011, dia pernah men-tweet-kan gambar Mickey Mouse dan Minnie Mouse berjanggut. Hal itu memicu amarah sejumlah ulama Islam. Bahkan para ulama saat itu menyerukan agar taipan Mesir itu dibunuh atas tuduhan penghujatan.
Dia juga pernah membuat kontroversi ketika sebuah video yang menunjukkan dia bersama para penari perempuan yang menanggalkan pakaiannya. Terlepas dari berbagai kontroversi itu, Sawiris juga melibatkan diri dalam politik Mesir. Dia tercatat sebagai salah satu anggota pendiri Partai Kebebasan Mesir.
Miliarder ini pernah berdiri menentang Ikhwanul Muslimin di Mesir dan presidennya, Mohamed Morsi, yang berkuasa tahun 2012-2013. Namun, partai Sawiris tidak ikut terlibat saat militer pimpinan Abdel Fatah el-Sisi (Presiden Mesir sekarang) mengkudeta Morsi padaJuni 2013.
(mas)