KBRI Kuala Lumpur Minta WNI Tidak Ikut Demo Anti Najib
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pihak Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia meminta kepada warga Indonesia (WNI) untuk menjauhi lokasi berlangsungnya aksi Besih 4. KBRI juga menghimbau kepada WNI untuk tidak terlibat dalam aksi yang bertujuan untuk melengserkan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tersebut.
"Sehubungan dengan Gerakan Bersih 4.0 yang diorganisasikan oleh Koalisi Pilihan Raya dan Adil pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2015 di beberapa tempat di Kuala Lumpur, bersama ini kami imbau kepada seluruh WNI yang sedang berada di Kuala Lumpur untuk tidak terlibat dalam kegiatan unjuk rasa tersebut," kata KBRI Kuala Lumpur.
"Demi kebaikan dan keamanan bersama, diimbau pula agar WNI menghindari lokasi-lokasi yang dijadikan tempat untuk rasa seperti: Sogo Kuala Lumpur, Dataran Merdeka, Masjid Negara, Pasar Seni, Brickfields, dan dataran Maybank untuk kemanan bersama," sambungnya dalam sebuah surat edara yang diterima awak media pada Minggu (30/8/2015).
Aksi Bersih diprediksi diikuti oleh sekitar 300 ribu orang, walaupun kepolisian Malaysia mengecilkan nilai tersebut dan mengatakan bahwa hanya sekitar 25 orang yang ikut dalam demontrasi untuk melengserkan pemimpin Malaysia itu.
Demo ini sendiri telah memancing perhatian dunia, termasuk Amnesty Internasional. Kelompok HAM dunia itu menilai tindakan keras rezim Pemerintah Najib membuat rakyat Malaysia frustasi. Amnesty mendesak Pemerintah Malaysia untuk mendengarkan suara para demonstran dan bukan menekan mereka.
"Sehubungan dengan Gerakan Bersih 4.0 yang diorganisasikan oleh Koalisi Pilihan Raya dan Adil pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2015 di beberapa tempat di Kuala Lumpur, bersama ini kami imbau kepada seluruh WNI yang sedang berada di Kuala Lumpur untuk tidak terlibat dalam kegiatan unjuk rasa tersebut," kata KBRI Kuala Lumpur.
"Demi kebaikan dan keamanan bersama, diimbau pula agar WNI menghindari lokasi-lokasi yang dijadikan tempat untuk rasa seperti: Sogo Kuala Lumpur, Dataran Merdeka, Masjid Negara, Pasar Seni, Brickfields, dan dataran Maybank untuk kemanan bersama," sambungnya dalam sebuah surat edara yang diterima awak media pada Minggu (30/8/2015).
Aksi Bersih diprediksi diikuti oleh sekitar 300 ribu orang, walaupun kepolisian Malaysia mengecilkan nilai tersebut dan mengatakan bahwa hanya sekitar 25 orang yang ikut dalam demontrasi untuk melengserkan pemimpin Malaysia itu.
Demo ini sendiri telah memancing perhatian dunia, termasuk Amnesty Internasional. Kelompok HAM dunia itu menilai tindakan keras rezim Pemerintah Najib membuat rakyat Malaysia frustasi. Amnesty mendesak Pemerintah Malaysia untuk mendengarkan suara para demonstran dan bukan menekan mereka.
(esn)