IAEA Kantongi Rencana Program Nuklir Iran
IAEA Kantongi Rencana Program Nuklir Iran
A
A
A
VIENNE - Badan nuklir PBB, IAEA mengaku telah menerima informasi substantif dari Iran terkait dengan program nuklirnya. Saat ini, IAEA tengah memverifikasi data yang telah mereka terima.
Kepala IAEA, Yukiya Amano, menyatakan lembaganya telah menerima apa yang disebutnya dengan istilah volume substanstif dari Teheran seperti dinukil dari Xinhua, Rabu (26/8/2015).
Berdasarkan perjanjian nuklir internasional yang ditandatangani pada 14 Juli lalu, Iran diwajibkan untuk transparan terkait program nuklirnya dan membekukan sementara beberapa program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sanksi.
Dalam kesempatan itu, Amano mengungkapkan, IAEA membutuhkan biaya tahunan sebesar 9,2 juta euro (USD 10,63 juta) untuk memantau dan memverifikasi kegiatan nuklir di Iran. Karenanya, ia meminta negara-negara anggota IAEA memberikan bantuan dana yang dibutuhkan mengingat dana kontribusi yang diterima untuk tujuan ini akan habis pada akhir September mendatang.
Berdasarkan informasi yang sebelumnya diberikan oleh negara-negara anggotanya, IAEA mengatakan dalam laporan 2011, Iran kemungkinan telah melakukan program senjata nuklir dibalik rencana pengembangan nuklir untuk kebutuhan sipil. Badan ini juga berspekulasi bahwa Iran telah melakukan tes hidrodinamik di situs militer Parchin. Namun semua itu dibantah oleh Iran.
Kepala IAEA, Yukiya Amano, menyatakan lembaganya telah menerima apa yang disebutnya dengan istilah volume substanstif dari Teheran seperti dinukil dari Xinhua, Rabu (26/8/2015).
Berdasarkan perjanjian nuklir internasional yang ditandatangani pada 14 Juli lalu, Iran diwajibkan untuk transparan terkait program nuklirnya dan membekukan sementara beberapa program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sanksi.
Dalam kesempatan itu, Amano mengungkapkan, IAEA membutuhkan biaya tahunan sebesar 9,2 juta euro (USD 10,63 juta) untuk memantau dan memverifikasi kegiatan nuklir di Iran. Karenanya, ia meminta negara-negara anggota IAEA memberikan bantuan dana yang dibutuhkan mengingat dana kontribusi yang diterima untuk tujuan ini akan habis pada akhir September mendatang.
Berdasarkan informasi yang sebelumnya diberikan oleh negara-negara anggotanya, IAEA mengatakan dalam laporan 2011, Iran kemungkinan telah melakukan program senjata nuklir dibalik rencana pengembangan nuklir untuk kebutuhan sipil. Badan ini juga berspekulasi bahwa Iran telah melakukan tes hidrodinamik di situs militer Parchin. Namun semua itu dibantah oleh Iran.
(esn)
Explore More