Lavrov: AS Sepertinya Ingin Berdamai dengan Kami
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan, bahwa Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan sinyal untuk berdamai dan memperbaiki hubungan dengan Rusia. Hubungan kedua negara terus memperburuk paska pecahnya konflik di Ukraina awal tahun lalu.
Lavrov mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk kembali melakukan dialog guna memperbaiki hubungan kedua negara. Namun, Lavrov menegaskan, Rusia tidak akan pernah memaksa AS, terlebih mengemis kepada AS untuk segera memperbaiki hubungan dengan mereka.
"Tapi, jika kami menerima proposal untuk memulai, bahkan secara bertahap, dan mulai memulihkan hubungan, mekanisme dialog dan kerjasama yang telah dibekukan oleh mitra Amerika kami, saya yakin kami akan setuju untuk menormalkan hubungan ini," ucap Lavrov.
"Kami sudah mendapatkan sinyal semacam itu dari Amerika, meskipun untuk saat ini tidak begitu jelas," sambung diplomat senior Rusia tersebut, seperti dilansir Reuters pada Senin (24/8/2015).
Paska konflik Ukraina, hubungan Rusia dan AS menurut beberapa pengamat memang sudah masuk titik terendah paska perang dingin. Terus memburuknya hubungan kedua negara karena kebijakan sanksi yang diterapkan AS terhadap Rusia, terkait dengan konflik Ukraina.
Sementara itu, terkait rencana pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama pada saat Putin berkunjung ke AS untuk menghadiri sidang umum PBB Oktober mendatang, Lavrov menuturkan rencana pertemuan itu sedang dibahas saat ini.
Lavrov mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk kembali melakukan dialog guna memperbaiki hubungan kedua negara. Namun, Lavrov menegaskan, Rusia tidak akan pernah memaksa AS, terlebih mengemis kepada AS untuk segera memperbaiki hubungan dengan mereka.
"Tapi, jika kami menerima proposal untuk memulai, bahkan secara bertahap, dan mulai memulihkan hubungan, mekanisme dialog dan kerjasama yang telah dibekukan oleh mitra Amerika kami, saya yakin kami akan setuju untuk menormalkan hubungan ini," ucap Lavrov.
"Kami sudah mendapatkan sinyal semacam itu dari Amerika, meskipun untuk saat ini tidak begitu jelas," sambung diplomat senior Rusia tersebut, seperti dilansir Reuters pada Senin (24/8/2015).
Paska konflik Ukraina, hubungan Rusia dan AS menurut beberapa pengamat memang sudah masuk titik terendah paska perang dingin. Terus memburuknya hubungan kedua negara karena kebijakan sanksi yang diterapkan AS terhadap Rusia, terkait dengan konflik Ukraina.
Sementara itu, terkait rencana pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama pada saat Putin berkunjung ke AS untuk menghadiri sidang umum PBB Oktober mendatang, Lavrov menuturkan rencana pertemuan itu sedang dibahas saat ini.
(esn)