Mahmoud Abbas Mengundurkan Diri dari PLO
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina sekaligus Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Mahmoud Abbad, dan sembilan anggota Komite Eksekutif lembaga itu mengundurkan diri. Abbas dan sembilan anggota Komite Ekseskutif PLO mengundurkan diri Sabtu kemarin sebagai upaya untuk memaksa Dewan Nasional Palestina (PNC), parlemen PLO di pengasingan, segera mengadakan sidang seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (23/8/2015).
Ghassan Shak'aa, salah satu dari sembilan anggota Komite Eksekutif yang mundur, mengatakan bahwa pengunduran diri diajukan dalam sebuah pertemuan komite yang diadakan di Ramallah dan dipimpin langsung oleh Abbas.
"Slaeem Za'noon, Ketua dari PNC, yang tinggal di Amman, menerima pengunduran diri Presiden Abbas dan sembilan anggota komite dari 18 anggota sesuai dengan hukum," kata Shak'aa.
Shak'aa mengatakan, berdasarkan aturan yang berlaku, Za'noon harus segera melakuan pertemuan dengan PNC untuk memilih anggota komite yang baru. Sedangkan mereka yang mengundurkan diri akan tetap berada di komite hingga terpilihnya anggota komite yang baru.
Sementara itu, Mahmoud Ismail membenarkan kabar pengunduran diri Mahmoud Abbas dan 9 anggota Komite Eksekutif dari organisasi yang dibesarkan oleh mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat itu.
"Menurut aturan, dan sesuai aturan pengunduran diri, Ketua Dewan Nasional Palestina Slaeem Za'noon setelah mengetahui pengunduran diri mempunyai waktu 30 hari untuk mengumpulkan anggotanya untuk melakukan sidang," katanya.
Sementara itu anggota Komite Eksekutif PLO lainnya, Ahmed Madjalani mengatakan, penguduran diri yang dilakukannya bersama Abbas dan kawan-kawan lainnya pada dasarnya terkait dengan kemungkinan mengadakan sidang darusat khusus PNC. Pasalnya, menurut hukum, PNC harus bersidang karena hampir sepertiga dari anggotannya kosong.
Saeb Erekat, yang ditugaskan oleh Abbas sebagai Sekretaris Eksekutif PLO, kepada wartawan mengatakan bahwa pengunduran diri Presiden Abbas dan sembilan lainnya akan diungkapkan saat pertemuan PNC.
"Komite Eksekutif PLO menuntut PNC untuk mengadakan pertemuan luar biasa sesegera mungkin untuk mendiskusikan berbagai masalah termasuk situasi internal Palestina," kata Erekat.
Terkait penunjukkan Erekat, Ismail mengatakan bahwa penunjukkan itu dilakukan sebelum Abbas mengundurkan diri. Ismail juga mengungkapkan, banyak menentang pemilihan Erekat. Namun Abbas kemudian meminta diadakan votting untuk mengetahui siapa yang mendukung penunjukkan itu dan siapa yang menolak. Kkomite Eksekutif PLO juga mendesak PNC untuk melakukan semua yang diperlukan untuk membuka sidang baru.
PNC adalah parlemen bagi PLO termasuk wakil-wakil dari faski-faksi politik di Palestina, serikat buruh, dan organisasi lain di Palestina dan diluar negeri.
Dewan ini terdiri dari lebih dari 500 anggota, termasuk 132 anggota DPRD Palestina (PLC), di mana Hamas memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen terakhir diadakan di wilayah Palestina pada tahun 2006. Hamas sendiri menolak hadir di sidang PNC.
Pertemuan terakhir PNC diadakan di kota Gaza pada tahun 1996 dimana saat itu semua anggotanya sepakat untuk mendukung penandatanganan perjanjian damai dengan Israel di Oslo, Norwegia.
Ghassan Shak'aa, salah satu dari sembilan anggota Komite Eksekutif yang mundur, mengatakan bahwa pengunduran diri diajukan dalam sebuah pertemuan komite yang diadakan di Ramallah dan dipimpin langsung oleh Abbas.
"Slaeem Za'noon, Ketua dari PNC, yang tinggal di Amman, menerima pengunduran diri Presiden Abbas dan sembilan anggota komite dari 18 anggota sesuai dengan hukum," kata Shak'aa.
Shak'aa mengatakan, berdasarkan aturan yang berlaku, Za'noon harus segera melakuan pertemuan dengan PNC untuk memilih anggota komite yang baru. Sedangkan mereka yang mengundurkan diri akan tetap berada di komite hingga terpilihnya anggota komite yang baru.
Sementara itu, Mahmoud Ismail membenarkan kabar pengunduran diri Mahmoud Abbas dan 9 anggota Komite Eksekutif dari organisasi yang dibesarkan oleh mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat itu.
"Menurut aturan, dan sesuai aturan pengunduran diri, Ketua Dewan Nasional Palestina Slaeem Za'noon setelah mengetahui pengunduran diri mempunyai waktu 30 hari untuk mengumpulkan anggotanya untuk melakukan sidang," katanya.
Sementara itu anggota Komite Eksekutif PLO lainnya, Ahmed Madjalani mengatakan, penguduran diri yang dilakukannya bersama Abbas dan kawan-kawan lainnya pada dasarnya terkait dengan kemungkinan mengadakan sidang darusat khusus PNC. Pasalnya, menurut hukum, PNC harus bersidang karena hampir sepertiga dari anggotannya kosong.
Saeb Erekat, yang ditugaskan oleh Abbas sebagai Sekretaris Eksekutif PLO, kepada wartawan mengatakan bahwa pengunduran diri Presiden Abbas dan sembilan lainnya akan diungkapkan saat pertemuan PNC.
"Komite Eksekutif PLO menuntut PNC untuk mengadakan pertemuan luar biasa sesegera mungkin untuk mendiskusikan berbagai masalah termasuk situasi internal Palestina," kata Erekat.
Terkait penunjukkan Erekat, Ismail mengatakan bahwa penunjukkan itu dilakukan sebelum Abbas mengundurkan diri. Ismail juga mengungkapkan, banyak menentang pemilihan Erekat. Namun Abbas kemudian meminta diadakan votting untuk mengetahui siapa yang mendukung penunjukkan itu dan siapa yang menolak. Kkomite Eksekutif PLO juga mendesak PNC untuk melakukan semua yang diperlukan untuk membuka sidang baru.
PNC adalah parlemen bagi PLO termasuk wakil-wakil dari faski-faksi politik di Palestina, serikat buruh, dan organisasi lain di Palestina dan diluar negeri.
Dewan ini terdiri dari lebih dari 500 anggota, termasuk 132 anggota DPRD Palestina (PLC), di mana Hamas memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen terakhir diadakan di wilayah Palestina pada tahun 2006. Hamas sendiri menolak hadir di sidang PNC.
Pertemuan terakhir PNC diadakan di kota Gaza pada tahun 1996 dimana saat itu semua anggotanya sepakat untuk mendukung penandatanganan perjanjian damai dengan Israel di Oslo, Norwegia.
(esn)