Thailand Minta Bantuan Interpol untuk Tangkap Pelaku Pemboman
A
A
A
BANGKOK - Pihak kepolisian Thailand meminta bantuan Interpol untuk membantu menangkap pelaku pemboman di Bangkok. Hal ini dilakukan setelah pihak berwajib di sana memastikan jika pelaku pemboman adalah Warga Negara Asing (WNA).
"Kami akan meminta bantuan dari Interpol," ujar Kepala Unit Interpol Thiland, Apichart Suriboonya, seperti dikutip dari Sky News, Kamis (20/8/2015).
Sementara juru bicara kepolisian Thailand, Prawut Thawornsiri mengatakan, surat perintah penangkapan terhadap tersangka telah dikeluarkan oleh pihak pengadilan. Berdasarkan sketsa yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian Thailand tersangka adalah seorang pemuda berkkulit putih, rambut hitam sedang, jenggot tipis, dan berkacamata hitam.
"Dia memiliki kulit putih dan pasti berasal dari Eropa atau berdarah campuran, mungkin campuran dengan Timur Tengah," terang Prawut. Namun Prawut menyatakan, pelaku mungkin telah menyamar untuk menghilangkan identitasnya.
Ia pun meyakini jika tersangka utama dibantu oleh pihak lain dalam menjalankan aksinya. "Jenis serangan seperti ini tidak mungkin dilakukan sendiri," ujarnya.
Aparat berwenang di Thailand meyakini jika pelaku belum keluar dari Negeri Gajah Putih itu. Mereka pun telah merilis dan menyebarkan sketsa wajah tersangka utama. Mereka juga memburu dua pelaku lain yang belakangan baru diketahui.
Ketiga pelaku terekam kamera CCTV yang berada di kuil Erawan. Pelaku utama adalah pria berkaos kuning yang sengaja meninggalkan ranselnya sesaat sebelum ledakan terjadi.
Sedangkan dua tersangka lainnya mengenakan kaos berwarna merah dan putih. Mereka bertugas untuk mengalihkan perhatian saat pelaku utama menjalankan aksinya.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan 20 orang itu. Pemerintah Thailand sendiri akan memberikan hadiah sebesar satu juta Bath untuk informasi atau berhasil menangkap para pelaku.
"Kami akan meminta bantuan dari Interpol," ujar Kepala Unit Interpol Thiland, Apichart Suriboonya, seperti dikutip dari Sky News, Kamis (20/8/2015).
Sementara juru bicara kepolisian Thailand, Prawut Thawornsiri mengatakan, surat perintah penangkapan terhadap tersangka telah dikeluarkan oleh pihak pengadilan. Berdasarkan sketsa yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian Thailand tersangka adalah seorang pemuda berkkulit putih, rambut hitam sedang, jenggot tipis, dan berkacamata hitam.
"Dia memiliki kulit putih dan pasti berasal dari Eropa atau berdarah campuran, mungkin campuran dengan Timur Tengah," terang Prawut. Namun Prawut menyatakan, pelaku mungkin telah menyamar untuk menghilangkan identitasnya.
Ia pun meyakini jika tersangka utama dibantu oleh pihak lain dalam menjalankan aksinya. "Jenis serangan seperti ini tidak mungkin dilakukan sendiri," ujarnya.
Aparat berwenang di Thailand meyakini jika pelaku belum keluar dari Negeri Gajah Putih itu. Mereka pun telah merilis dan menyebarkan sketsa wajah tersangka utama. Mereka juga memburu dua pelaku lain yang belakangan baru diketahui.
Ketiga pelaku terekam kamera CCTV yang berada di kuil Erawan. Pelaku utama adalah pria berkaos kuning yang sengaja meninggalkan ranselnya sesaat sebelum ledakan terjadi.
Sedangkan dua tersangka lainnya mengenakan kaos berwarna merah dan putih. Mereka bertugas untuk mengalihkan perhatian saat pelaku utama menjalankan aksinya.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan 20 orang itu. Pemerintah Thailand sendiri akan memberikan hadiah sebesar satu juta Bath untuk informasi atau berhasil menangkap para pelaku.
(esn)