Myanmar Evakuasi Ribuan Warganya Akibat Banjir

Rabu, 12 Agustus 2015 - 16:19 WIB
Myanmar Evakuasi Ribuan...
Myanmar Evakuasi Ribuan Warganya Akibat Banjir
A A A
NAYPYIDAW - Myanmar terpaksa mengevakuasi ribuan warganya akibat becana banjir yang melanda negara itu. Banjir yang menyebabkan tanah longsor dan menghancurkan ratusan rumah ini merupakan bencana banjir terburuk yang pernah terjadi di negara itu dalam jangka waktu satu dasawarsa terakhir.

Bendahara daerah Chin, Nan Zamon mengatakan, pihaknya terpaksa mengevakuasi hampir 4.000 warganya setelah tanah longsor yang disebabkan hujan deras telah menghancurkan 375 rumah. Pasalnya, lima dari enam kota di Hakha, yang berpopulasi 50.000 jiwa, telah dilanda tanah longsor dan 900 rumah lainnya berada dalam kondisi berbahaya karena mengalami rusak parah.

"Saat ini kami sedang melakukan evakuasi dengan prioritas orang-orang yang berasal dari rumah yang benar-benar rusak," ujar Zamon kepada Reuters, Rabu (12/8/2015).

Hakha adalah kota yang berjarak 970 km (600 mil) barat laut dari kota terbesar Myanmar, Yangon, dan merupakan ibukota dari salah satu daerah termiskin dan paling berkembang di negara itu.

Pemerintah Myanmar telah menyatakan daerah Chin dan tiga daerah lain masuk ke dalam zona bencana dan meminta bantuan internasional. Setidaknya telah 12 negara yang telah memberikan bantuan berupa dana segar.

Selain itu, China telah memberikan pasokan bantuan, India dan Australia mengirimkan bantuan pesawat terbang untuk mengirimkan pasokan bantuan ke wilayah bencana. Uni Eropa dan Amerika Serikat akan segera mengirimkan bantunnya.

Nan Zamon mengatakan, 3.000 orang dari desa-desa lain akan dipindahkan ke tempat penampungan sementara yaitu gedung-gedung pemerintahan dan gereja.

"Ancaman bahaya tanah longsor semakin besar. Kami mencoba untuk menemukan tempat yang lebih aman untuk warga. Saat ini para ahli geologi sedang dikerahkan untuk mencari tempat yang aman dan luas untuk menampung para pengungsi," tutur Zamon.

Menurut Pemerintah dan Lembaga PBB Untuk Urusan Kemanusiaan menyatakan setidaknya 103 orang tewas dan lebih dari satu juta dalam keadaan "kritis" akibat banjir ini. Bencana ini banjir ini lebih buruk sejak bencana Topan Nargis yang menewaskan hampir 140.000 orang pada Mei 2008 lalu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0670 seconds (0.1#10.140)